Liputan6.com, Jakarta Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) membantah jika ketua umum PDI Perjuangan haruslah berasal dari trah Sukarno. Jokowi pun mencontoh dari dirinya sendiri yang bukan berasal dari keturunan proklamator Bung Karno, namun justru diusung sebagai presiden oleh partai tersebut.
"Lho, Saya ini dari regenerasi nggak? ‎Saya ini trah Sukarno nggak? Jangan ditarik ke mana-mana," ucap Jokowi dengan nada meninggi di Balaikota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin, (22/9/2014).
Dia juga membantah kalau diusungnya Megawati Soekarnoputri untuk kembali menjadi Ketua umum PDI Perjuangan dalam kongres tahun 2015 mendatang, disebut sebagai matinya regenerasi di kubu partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Beliau itu masih dibutuhkan dan dapat menjadi pemersatu kader dan partai, soliditas, bisa mengayomi. Masih sangat diperlukan. Baik oleh PDI Perjuangan, maupun bangsa dan negara, ‎" ujar Jokowi.
Ia mengungkapkan bahwa pencalonan Mega kembali sebagai ketua umum juga atas usulan pribadinya saat Rakernas IV PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, beberapa hari lalu. Jokowi mengaku menyampaikannya langsung di hadapan para peserta rakernas.
"Waktu saya presentasi di akhir presentasi itu. Saya menyampaikan presentasi aspirasi pribadi saya. Meski rakernas itu bukan forumnya untuk memilih ketua umum. Tapi ya nggak apa-apa toh, namanya juga aspirasi," kata dia.
Jokowi meyakini figur Mega yang telah menjadi Ketua PDI Perjuangan sejak partai itu memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada tahun 1999 akan mampu mengemban amanah untuk tetap menjadi ketua umum selama periode mendatang.
"Ya, beliau (Megawati) mempersatukan, jadi solidarity maker," ucap Jokowi. ‎(Ans)