Liputan6.com, Jakarta - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar rapat internal untuk menentukan sikap terkait RUU Pilkada yang akan diputuskan nasibnya oleh DPR Kamis 24 September 2014 besok. Dalam rapat itu, 22 kader PPP yang diketuai Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar sepakat untuk mendukung pengesahan RUU Pilkada alias pilkada tak langsung.
"Awalnya rapat dimulai dengan penjelasan Panja RUU Pilkada (dari PPP) untuk melaporkan laporan yang terakhir. Dia melaporkan panjang lebar kondisi terkini RUU Pilkada," kata Hasrul di ruangan Fraksi PPP, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2014).
Anggota Komisi VIII itu mengatakan, pilkada langsung justru lebih banyak menimbulkan kerugian daripada keuntungan. Tak cuma Koalisi Merah Putih, menurut dia, Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) juga mendukung pilkada melalui DPRD alias tak langsung.
"Intinya, pilkada langsung banyak mudaratnya dibanding manfaatnya. 12 Ormas itu sudah mengkaji lho, mereka memilih pilkada dikembalikan melalui DPRD," ujar dia.
Tak cuma itu, dia pun mencontohkan, banyak saudara dan teman yang menjadi musuh hanya karena berbeda pilihan saat pilkada langsung.
"Rakyat banyak yang dari teman, saudara karena berbeda saat pilkada jadi musuhan. Jadi biarlah DPRD saja yang berseteru, jangan sampai rakyat yang berseteru, selesaikan itu di DPR," ucap Hasrul.
Wakil Ketua Umum PPP itu menuturkan, dalam rapat internal partainya juga diwarnai silang pendapat antara yang menginginkan pilkada melalui DRPD atau pilkada langsung. Namun banyak yang pro terhadap pilkada tak langsung yang melalui DPRD.
"Yang memiliki pandangan berbeda itu biasa, tapi mayoritas anggota fraksi ingin pilkada melalui DPRD. Saya pun mengetuk palu yang menandakan sikap PPP dukung pilkada melalui DPRD," tandas Hasrul. (Yus)
Alasan Fraksi PPP Dukung Pilkada Lewat DPRD
PPP menggelar rapat internal untuk menentukan sikap terkait RUU Pilkada yang akan diputuskan nasibnya oleh DPR Kamis 24 September 2014.
Advertisement