Liputan6.com, Solo - Ada kejadian yang menarik di Solo usai terjadinya kasus bentrok antara Polri dan TNI di Batam. Sejumlah petugas Polri dan TNI di Solo menggelar adu panco sebagai wujud kerukunan antara anggota dua institusi keamanan negara tersebut.
Pantauan Liputan6.com, aksi adu panco itu diikuti masing-masing perwakilan Polri dan TNI. Masing-masing kubu pendukung pun saling bersorak untuk memberikan dukungan.
Menariknya dalam adu panco itu, siapa yang kalah diharuskan memijat lawan yang menang. Tak hanya itu, setelah 'hukuman' memijat selesai, selanjutnya mereka pun saling berbagi snack dengan penuh rasa kekeluargaan.
Aksi adu panco hingga pijat memijat itu digelar pada sela-sela mengisi waktu pengamanan Kejuaraan Dunia Terjun Payung Militer di Stadion Manahan Solo yang diikuti sebanyak 42 negara. Para petugas itu setiap harinya bertugas menjaga keamanan di areal stadion kebanggaan warga Solo tersebut.
Kanit Turjawali Satlastas Polresta Surakarta AKP Ketut Sukarda mengatakan, aksi adu panco ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa di Solo tidak terpengaruh adanya kejadian penembakan di Batam beberapa hari lalu.
"Di Solo, TNI dan Polri tetap solid," kata Ketut usai menggelar adu panco di halaman parkir Stadion Manahan Solo, Kamis (25/9/2014).
Dengan aksi ini, lanjut dia, diharapkan bisa mewujudkan kerukunan antara anggota TNI dan Polri supaya kejadian seperti di Batam tak kembali terulang. "Semoga aksi ini bisa menjadi contoh untuk mewujudkan kerukunan," harapnya.
Personel TNI dari Denpom IV/4 Surakarta Kopral Kepala Partika Subagyo Lelono mengatakan, dengan aksi ini pihaknya hanya ingin memberikan contoh yang baik kepada semua pihak. Jika personel TNI dan Polri damai dan rukun, maka rakyat akan aman, nyaman, dan tentram.
"Kita harus memberikan contoh yang baik. Di Solo, kami tetap rukun dengan saudara kami dari Polri," ucap Kopral Bagyo. (Ein)
Pasca-Penembakan Batam, Anggota TNI-Polri di Solo Adu Panco
Dalam adu panco TNI lawan Polri ini, bagi yang kalah diharuskan memijat lawan yang menang.
Advertisement