Liputan6.com, Pekanbaru - Usai tertangkapnya Gubernur Riau Annas Maamun oleh KPK, Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemprov Riau tetap melakukan aktivitas. Namun sebagian besar dari mereka bolos bekerja.
Ini terlihat dari minimnya jumlah pegawai yang mengikuti apel pagi yang digelar setiap hari kerja di halaman Kantor Gubernur Riau, Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru. Hampir separuh dari jumlah pegawai tidak hadir.
Ketikdahadiran para pegawai dikuatkan keterangan pimpinan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) ketika melaporkan absensi pegawai ke inspektur upacara. Lebih dari separuh pegawai tidak hadir dengan bermacam-macam alasan, namun paling banyak tanpa keterangan.
"Banyak pegawai tidak ikut apel, karena sebagian ada juga yang DL (dinas luar)," kata Sekda Provinsi Riau, Zaini Jumat (26/9/2014)
Dalam upacara pagi tadi, para pegawai menggenakan baju pakaian melayu. Ini merupakan pakaian khusus untuk hari Jumat di lingkungan Pemrov Riau. Upacara berlangsung sekitar 30 menit. Usai upacara, para abdi negara itu membubarkan diri.
Sebelum maupun sesudah upacara, para pegawai sibuk 'ngerumpi' terkait penangkapan pimpinan mereka Annas Maamun oleh KPK.
"Itu karma bagi Atok (sebutan untuk Annas Maamun). Atok kan sering kali melakukan mutasi dan tidak peka terhadap bawahannya," kata salah pegawai kepada pegawai lain.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Yoserizal Zein, mengimbau PNS di lingkungan Pemprov untuk tetap bekerja seperti biasa dan tidak terpancing oleh situasi.
"Saat ini masih diproses KPK, tunggu hasilnya. Kita imbau agar PNS tetap bekerja seperti biasanya. Tetaplah bekerja sesuai tupoksi masing-masing" ujar Yose.
Ketika ditanya dugaan sementara terkait kasus yang menimpa Annas, Yose mengaku masih menunggu hasil keputusan KPK. "Karena ini merupakan kasus yang diproses ya kita tunggu saja. Kita tidak mau menduga-duga," jelas Yose. (Yus)