Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menjadi salah satu anggota Fraksi Partai Demokrat yang paling ngotot mendukung pilkada langsung. Beberapa kali, mantan politisi Partai Golkar itu berkoar-koar Demokrat memilih pilkada langsung, meskipun 10 syarat yang diajukan partainya ada yang tidak diakomodir dalam RUU Pilkada.
Ruhut bahkan dengan keras memperingatkan agar semua anggota Fraksi Demokrat loyal dan patuh pada Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang menginginkan pilkada langsung.
"Jangan macam-macam dengan Pak SBY, semua harus hadir. Karena fraksi kepanjangan partai, maka harus patuh," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, dua hari sebelum pengesahan UU Pilkada pada Rabu 24 September 2014.
Dengan peringatan yang disampaikan itu, Ruhut pun memastikan semua kader Demokrat akan hadir dalam rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada untuk mendukung pilkada langsung.
Namun pernyataan Ruhut ibarat jauh panggang dari api. Kata-kata keras Ruhut tak tercermin sama sekali saat pimpinan sidang paripurna DPR akan mengesahkan RUU Pilkada menjadi undang-undang.
Bersama 124 anggota Fraksi Demokrat lainnya, Ruhut melenggang ke luar ruang sidang (walk out) beberapa menit sebelum pimpinan sidang mengesahkan RUU Pilkada. Ruhut meninggalkan 6 anggota Fraksi Demokrat lainnya yang mendukung pilkada langsung. Â
Ditanya tentang sikapnya itu, Ruhut mengaku awalnya dia kebingungan saat politisi Demokrat Benny K Harman mengumumkan fraksinya akan walk out. Dia pun sempat mengkonfirmasi ke beberapa anggota fraksi yang lain.
"Nah, aku tanya, betul kalian sudah minta izin ke Pak SBY? Jawabannya itu katanya Max Sopacua ada SMS dari Pak SBY (meminta Demokrat walk out). Kalau sudah begitu, saya mau bilang apa?" kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (25/9/2014).
Mendengar pengakuan Max Sopacua bahwa ada SMS SBY, Ruhut pun akhirnya memutuskan turut serta keluar dari ruangan sidang. Instruksi apa pun yang datang dari SBY, menurut dia harus ditaati.
Belum hilang rasa bingungnya sejak walk out dini hari tadi, Ruhut mengaku kini ia bingung karena SBY justru menyatakan kecewa atas proses dan hasil RUU Pilkada.
"Kalau SBY bilang kecewa, itu aku enggak tahu. Aku kan orangnya loyalis bos (patuh instruksi SBY)," tandas Ruhut.
Rapat paripurna DPR mengesahkan UU Pilkada setelah pendukung pilkada langsung kalah suara dari kelompok yang mendukung pilkada tak langsung atau melalui DPRD. Sebelumnya, Partai Demokrat digadang-gadang sebagai kunci kemenangan pilkada langsung, setelah partai berlambang Mercy itu secara resmi menyatakan mendukung pilkada langsung.
Namun menit-menit terakhir saat RUU akan disahkan, Demokrat memilih walk out. Sehingga kelompok pendukung pilkada langsung tak bisa membendung dominasi Koalisi Merah Putih untuk memenangkan pilkada melalui DPRD. (Sss)
Ruhut Walk Out Saat Voting RUU Pilkada karena SMS SBY?
Belum hilang rasa bingung sejak walk out dini hari tadi, Ruhut kini mengaku bingung karena SBY menyatakan kecewa pada hasil RUU Pilkada.
Advertisement