Liputan6.com, Bima - Seorang warga di Kelurahan Mande, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dikeroyok belasan pemuda berambut cepak dan berbadan tegap. Tindak kekerasan yang menimpa Suhardiansyah (35 tahun) terjadi pada Sabtu 26 September 2014 malam.
Saat ditemui wartawan, Senin (29/9/2014), Suhardiansyah yang bekerja sebagai Guru SMKN 2 Kota Bima ini menceritakan, dia dikeroyok belasan pemuda berambut cepak dan berpostur tegap.
"Awalnya saya pulang dari SPBU Amahami. Saya diikuti beberapa pemuda yang mirip Brimob. Saya ditendang hingga terjatuh dari sepeda motor di samping mushola dekat Polsek Rasana’e Barat. Mungkin mereka tersinggung saya gas motor, saya tidak tahu persis," ujar Suhardiansyah.
Akibat pengeroyokan itu, Suhardiansyah mengalami luka parah dan babak belur di badannya. Dia bahkan tidak sadarkan diri dan sama sekali tidak mengetahui siapa yang membawanya ke rumah sakit. Suhardiansyah yakin pelakunya anggota Brimob.
"Saya memang tidak tahu nama mereka, tapi kalaupun disuruh untuk menunjuk satu-satu oknum itu, saya pasti kenal semuanya," ujar dia.
Kasat Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Bima AKP Wendi Oktariansyah saat dikonfirmasi mengaku telah menerima laporan dari korban atas dugaan pengeroyokan itu.
"Laporannya telah kami terima. Kami akan melakukan penyelidikan dulu terkait kasus pengeroyokan ini," ujar dia.
Hingga saat ini, pihaknya belum berani memastikan bahwa yang melakukan pengeroyokan tersebut adalah oknum anggota Brimob Bima, meskipun korban menyebut ciri-ciri pengeroyok berambut cepak. Menurut Wendi, itu belum tentu anggota Brimob.
"Masyarakat saja bisa cukur model cepak kayak anggota, tapi kami akan terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa sebenarnya pelaku yang mengeroyok korban,” pungkas Wendi. (Yus)