Sukses

Nurhayati Demokrat: Saya Sama Sekali Tak Komunikasi dengan SBY

Dia membantah, aksi walk out itu merupakan instruksi sang ketum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengakui, dirinyalah yang bertanggung jawab atas keputusan walk out saat rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada beberapa waktu lalu. Bukan sang ketum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Sekarang saya sebagai pimpinan fraksi, kalau saya tidak berani mengambil keputusan, bagaimana. Keputusan walk out adalah keputusan saya," jelas Nurhayati di Kantor DPP Partai Demokrat, di Jakarta, Senin (29/9/2014).

Dia membantah aksi walk out itu merupakan instruksi SBY.

"Saya sama sekali tidak menerima dan tidak berkomunikasi dengan Pak SBY. Sejak beliau ke luar negeri, kami sama sekali tidak komunikasi," tutur dia.

Dia menuturkan, keputusan untuk walk out itu bukan karena mendapat tawaran politik. Nurhayati mengaku tidak mengincar jabatan tertentu.

"Ini pilkada langsung 10 perbaikan harus diperjuangkan secara utuh. Partai Demokrat tidak ke kanan ke kiri, kami tidak silau dengan tawaran-tawaran, kami bersama rakyat," ungkap dia.

Karena itu, Nurhayati tak memungkiri, dirinyalah yang bertanggung jawab penuh atas aksi walk out Fraksi Partai Demokrat pada Jumat dini hari 27 September 2014 lalu.

"Seorang pimpinan harus berani ambil risiko, biarlah menjadi proses internal kami," imbuh dia.

Tapi Nurhayati yakin, SBY tidak akan memberikan sanksi padanya meskipun merasa kecewa. Kekecewaan SBY, menurut dia, lebih berat kepada opsi pilkada langsung dengan 10 perbaikan tidak diakomodir.

"(Sanksi) Itu dari mana, Pak SBY mengatakan dirinya kecewa karena opsi pilkada langsung tidak diterima di DPR," tandas Nurhayati. (Sss)

Video Terkini