Liputan6.com, Jambi - Kabut asap tebal masih menyelimuti seluruh wilayah Provinsi Jambi. Di Kota Jambi, angka Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sudah mencapai 181. Artinya sudah berbahaya bagi kesehatan manusia. Namun pemerintah setempat belum meliburkan sekolah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (30/9/2014), akibat kabut asap yang makin tebal, pasien penderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Puskesmas Simpang Sungai Duren, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi meningkat tajam.
Setiap harinya, lebih dari 20 pasien terutama anak-anak yang datang berobat dengan keluhan batuk, pilek, dan sesak napas. Puskesmas Simpang Sungai Duren kini tengah menangani 235 pasien penderita ISPA.
Tebalnya kabut asap di Jambi membuat jarak pandang hanya berkisar 300 hingga 500 meter. Pengguna kendaraan harus ekstra hati-hati dan menggunakan lampu agar terhindar dari kecelakaan.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sepanjang hari Selasa ini titik api di Provinsi Jambi berjumlah 25. 7 Di antaranya tersebar di Kabupoaten Batanghari, Muaro Jambi dan Kabupaten Sarolangun.
Asap tebal juga masih melanda Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sejak 5 hari terakhir, ISPU di Palangkaraya berada pada level tidak sehat. Jarak pandang akibat kabut asap juga hanya berkisar antara 200 hingg 400 meter.
Pemerintah setempat telah mengupayakan modifikasi cuaca dengan menaburkan garam sebanyak 36 ton di awan yang berpotensi hujan. Namun tanda-tanda akan turunnya hujan belum juga terlihat.
Data yang diperoleh dari posko tanggap darurat, luas lahan yang terbakar mencapai 1.184 hektar dengan area yang berhasil dipadamkan baru 305 hektar. (Riz)
Baca juga:
Kabut Asap Masih Selimuti Jambi, Kapal Tak Berani Berlayar
Digugat Rp 1 Miliar oleh Anak, Nenek Fatimah Tolak Damai
Advertisement