Sukses

Harga Melonjak, Penjualan Sapi di Jakarta Sepi Pembeli

Rico mengungkapkan, tahun lalu sehari sebelum lebaran bisa menjual 60 ekor sapi. Tapi, tahun ini hanya bisa menjual 50 ekor.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Idul Adha tinggal menghitung jam. Bahkan, hari ini sudah ada sebagian masyarakat Indonesia yang sudah merayakan hari raya yang juga dikenal Hari Raya Kurban.

Senada dengan namanya, kurban menjadi tradisi saat Idul Adha. Sudah pasti, penjual hewan kurban musiman bermunculan di hampir setiap sudut kota. Tapi, tahun ini penjualan hewan kurban tak begitu menggembirakan, lantaran tingginya harga hewan kurban.

Rico, misalnya. Penjual sapi kurban ini mengaku hasil penjualan tahun ini menurun drastis. Perbedaan harga antara tahun lalu dibanding tahun ini diyakini sebagai penyebab utama para pelanggan sedikit mengurungkan niatnya membeli sapi.

"Bedanya lumayan juga dari tahun kemarin. Bedanya antara Rp 3 sampai 4 juta per ekor. Ini juga yang bikin pelanggan saya pada kabur," kata pria yang menjual hewan kurban di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT) Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (4/10/2014).

Rico mengungkapkan, tahun lalu sehari sebelum lebaran bisa menjual 60 ekor sapi. Tapi, tahun ini hanya bisa menjual 50 ekor. Kondisi ini membuatnya resah.

"Kemarin itu H-1 gini bisa jual 60 ekor, sekarang cuma 50 ekor," ungkap Rico.

Yang juga disesalkan Rico adalah, dirinya sudah kadung memesan sapi lebih banyak dibanding tahun lalu. Sapi-sapi itu didatangkan langsung dari Lampung.

"Kemarin stok 70 ekor, sekarang ditambah 80 ekor malah lesu gini dagangnya," keluh dia.

Rico berharap, pada H-1 sampai H+3 seperti waktu yang diperbolehkan untuk berkurban, masih ada pelanggan yang mau membeli sapi dagangannya.

"Ya mudah-mudahan sajalah sampai habis lebarannya bisa laku semua. Apalagi ini kan harus bayar pekerja juga," harap Rico. (Ali)