Liputan6.com, Jakarta - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD DKI menilai Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak akan mampu menggantikan figur sederhana Joko Widodo atau Jokowi setelah jadi Gubernur DKI nanti. Hal itu disampaikan dalam paripurna pemandangan umum fraksi terkait pengunduran diri Jokowi hari ini.
Mendengar hal ini Ahok memilih bersikap cuek. "Kamu cari saja yang mau blusukan seperti Pak Jokowi segala macam. Tapi itu tahun 2017," ucap Ahok tersenyum di Balaikota Jakarta, Senin (6/10/2014).
Menurut Ahok, hak PPP untuk menyampaikan pandangannya. Termasuk hak untuk tidak memilih dirinya pada Pilkada DKI 2017 mendatang. Tetapi apakah penilaian PPP sama dengan warga DKI? Ahok menantang untuk membuktikannya dalam pilkada 3 tahun lagi.
Terkait pernyataan Fraksi PPP yang mengatakan kehilangan sosok Gubernur Jokowi yang penuh kesederhanaan, keramahan, kesantunan dalam bertutur kata, gemar blusukan, dan mampu menjaga etika norma pemerintahan, Ahok mengatakan heran. Sebab, ujar dia, pernyataan ini berbeda dengan sikap partai berlambang Ka'bah itu pada Pilkada DKI 2012 yang menilai Jokowi tidak pantas menjadi Gubernur DKI. Saat itu PPP mendukung Fauzi Bowo (Foke).
"Coba liat komentar PPP pas Pilkada 2012, yang pantas Foke kan menurut dia. Foke juga nggak pernah blusukan seperti Jokowi. Orang politik mah cuma ngomong, sudah," kata Ahok.
Dalam rapat paripurna hari ini, semua fraksi yang ada di DPRD DKI menyampaikan pandangannya terhadap Pemerintahan Jokowi dan menerima pengunduran diri Jokowi dari jabatannya sebagai Gubernur DKI. Mantan Walikota Solo itu mundur karena akan dilantik menjadi Presiden pada 20 Oktober mendatang. (Mut)
Ahok: Tak Bisa Gantikan Figur Jokowi? Cari Saja yang Mau Blusukan
Ahok mengatakan heran, sebab pernyataan PPP ini berbeda dengan pernyataannya pada 2012 yang menyebut Jokowi tak pantas jadi Presiden.
Advertisement