Liputan6.com, Lampung - Di SMA Yayasan Bina Mulya, Bandar Lampung, Mayang Prasetyo alias Febri Ardiansyah pernah menuntut ilmu. Wali kelasnya masih ingat betul gaya Febri yang kemayu kala di lingkungan sekolah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (8/10/2014), untuk membuktikan identitas Mayang Prasetyo, tim dari Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Rabu pagi mendatangi sekolah tersebut. Mereka mencari berkas asli identitas korban mutilasi di Australia sebelum menjalani operasi menjadi perempuan.
Petugas pun berhasil menemukan dokumen resmi Febri Ardiansyah, tapi sayangnya gagal menemukan sidik jari korban pada dokumen di sekolah.
Advertisement
Selain untuk penyidikan dan pemulangan jenazah, pengumpulan berkas korban juga dibutuhkan untuk mencairkan hak-hak korban sebagai istri pria warga negara Australia. Hingga saat ini Kemenlu belum bisa memastikan kapan jenazah Mayang bisa dipulangkan sebab penyelidikan masih berjalan.
Mayang Prasetyo, seorang transgender asal Indonesia, ditemukan tewas terpotong-potong di Brisbane, Australia. Diduga korban dibunuh Marcus Volke, suaminya yang kemudian bunuh diri usai memutilasi Mayang. (Yus)
Baca juga:
Apartemen Saksi Bisu Kematian Mayang Prasetyo