Liputan6.com, Serang - Kekeringan yang terjadi selama dua bulan di Kota Serang, mendatangkan berkah bagi penjual air keliling.
"Yah musim kemarau kaya gini lumayan, banyak warga yang pesen, sampai sampai nggak bisa dipenuhi permintaan warga," kata penjual air bersih keliling bernama Arief Hidayat, yang ditemui saat mengambil air di sumber mata air miliknya di Desa Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang Rabu 8 Oktober 2014.
Arif yang menjual air dengan berkeliling di sekitar Kecamatan Kasemen dengan menggunakan motor, mengaku dalam sehari mampu meraup untung hingga Rp 200 ribu. Ia menjual Rp 1.000 rupiah tiap jerigen berisi satu liter air bersih.
Arif mendapatkan air bersih dengan menggali sumur sedalam 5 meter di tanah milik tetangganya. Air bersih yang dijajakan Arief ini dirasakan begitu bermanfaat bagi masyarakat sekitar di kala musim kemarau panjang.
Warga menggunakan air bersih Arif untuk mencuci piring, mandi, dan memasak, "Ini juga mau nganter buat orang yang hajatan," terangnya sambil menerima telpon dari pelanggan yang tidak sabar menunggu kedatangan Arif.
Lelaki yang juga bekerja sebagai tukang ojek dan mempunyai dua orang anak ini mengaku kewalahan menerima pesanan air bersih dari warga di Kecamatan Kasemen, "Kalau dua minggu lagi nggak turun hujan, kewalahan saya menuhin pesanan warga, sekarang ajah udah banyak yang pesen," jelas dia.
Sementara, menurut warga lainnya Sri Munyati, ia merasa sangat terbantu akan air bersih yang dijajakan Arif ini. Karena, air sumur miliknya kini terasa asin.
"Sampai sekarang belum ada bantuan air bersih dari pemerintah, kalau pesen ke Pak Arif cepet walaupun ngeluarain biaya. Kalau cuci baju bisa di kali, itu juga airnya kotor, dari pada beli ngeluarin uang lagi," kata Sri mengeluhkan kekeringan yang dialaminya.
Berkah Musim Kemarau, Penjual Air Keliling Raup Rp 200 Ribu/Hari
Arif yang menjual air keliling saat kekeringan di musim kemarau ini, mengaku meraup untung hingga Rp 200 ribu per hari.
Advertisement