Sukses

Nazaruddin Sebut Ibas Yudhoyono Banyak Main Proyek

Nazaruddin menjelaskan, salah satu proyek yang diduga dimainkan Ibas berada di SKK Migas. Proyek itu melakui PT Saipem.

Liputan6.com, Jakarta - Terpidana kasus korupsi Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin menyebut putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, banyak bermain dalam proyek yang diduga berbau korupsi. ‎Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu mengatakan, akan membeberkan hal ini kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Mas Ibas itu kan banyak proyeknya, makanya saya mau jelaskan kepada KPK apa saja proyeknya," kata Nazaruddin di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (9/10/2014).

Nazaruddin mengungkapkan hal ini sebelum menjalani pemeriksaan KPK dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan dan Pembangunan Gedung Serba Guna di Pemerintah Provinsi Sumsel tahun anggaran 2010-2011. Dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PU BM) Pemprov Sumsel Rizal Abdullah.

Nazaruddin menjelaskan, salah satu proyek yang diduga dimainkan Ibas berada di SKK Migas. Menurut Nazaruddin, proyek itu dilakukan Ibas melalui PT Saipem yang bergerak di bidang kilang minyak dan konstruksi migas.

"Saipem itu banyak proyek di SKK Migas, salah satu proyeknya akan saya jelaskan nanti proyeknya di mana. Perusahaan itu perwakilannya ada di Indonesia," ucap Nazaruddin.

Lebih jauh Nazaruddin mengungkapkan, Sutan Bhatoegana pernah 'disemprot' oleh Ibas terkait proyek PT Saipem itu. Mengingat perusahaan milik Sutan, PT Timas ‎Suplindo menjadi pesaing PT Saipem dalam lelang tender kilang minyak di SKK Migas.

"S‎utan pernah dimarahi Mas Ibas terhadap proyek Saipem," ujar Nazaruddin.

Nazaruddin mengatakan siap membuktikan omongannya bahwa Ibas benar-benar bermain dan menerima uang proyek. Semua faktanya, ujar Nazaruddin, akan disampaikan kepada penyidik KPK.

"Nanti kita akan buktikan yang saya omongkan, di mana saja Mas Ibas terima uang saya akan jelaskan kepada KPK berdasar bukti," kata Nazaruddin.

"Saya kan tidak akan pernah ngomong bohong. Yang pasti Mas Ibas itu banyak main proyek, banyak terima anggaran dari mana-mana dan saya akan jelaskan detail," ucap Nazaruddin.

Sebelumnya, Ibas menegaskan kabar keterkaitan dirinya dengan sejumlah kasus korupsi merupakan tuduhan dan fitnah semata seperti juga tuduhan-tuduhan sebelumnya.

"Dengan tegas saya sampaikan itu semua tidak benar, seribu persen ngawur dan fitnah. Saya dituduh menerima sejumlah uang di ruang kerja DPR dan di Ciasem. Kesaksiannya saja berbeda-beda, ini sudah menunjukkan pola ngawur, mungkin besok-besok saya akan dituduh menerima di tempat lain lagi. Ini jelas fitnah dan bohong lagi," tegas Ibas di Jakarta, Jumat 29 Agustus lalu.

Ibas pun menyinggung mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin yang menurutnya sudah keterlaluan dalam menyampaikan informasi, terkait dirinya di depan pengadilan dan media massa. "Lama-lama saudara Nazaruddin becandanya sudah keterlaluan, jika benar dia sengaja membuat berita teror seperti ini," tegas Ibas. (Mut)