Liputan6.com, Jakarta - Forum Umat Islam (FUI) menggelar demonstrasi di Gedung Balaikota DKI Jakarta. FUI menggelar aksi unjuk rasa menentang pengangkatan Basuki Tjahaja Purama alias Ahok sebagai Gubernur DKI.
Sedikit berbeda dengan demo pada Jumat 3 Oktober lalu, demo hari ini dilakukan bersama Forum Umat Islam (FUI) dan mengikutsertakan anggota perempuan. Mereka berdemo di Gedung DPRD DKI Jakarta.
"Jangan mau punya gubernur yang nggak punya adat. Masa mau dipimpin pejabat yang ngomongnya kasar gitu. Tolak, tolak si Ahok sekarang juga," kata salah seorang orator wanita, Jumat (10/10/2014).
Demo berlangsung mulai pukul 14.00 WIB. Terlihat 5 pria dan 6 perempuan perwakilan FUI diterima anggota DPRD DKI Jakarta.
Guna mencegah terulangnya aksi kekerasan seperti demo pekan lalu, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Polisi Hendro Pandowo mengatakan telah melakukan pengamanan sejak di markas FPI, Petamburan, Jakarta Barat.
"Kita siapkan pola pengamanan dengan jumlah personil 4 kompi, 2 kompi Brimob dan 2 dari Sabhara. Selama aksi tertib maka kita kawal dan amankan. Sudah dilakukan pemeriksaan di Petamburan. Kita imbau jangan bawa barang tajam dan batu. Kita sudah lihat yang bawa tas," tutur Hendro.
Karena melibatkan perempuan, Polda pun menerjunkan polisi wanita (polwan). "Ada polwan disiagakan karena ada anggota FPI yang perempuan. Jumlahnya 100 pria dan 30 perempuan," tandas Hendro.
Dalam demo Jumat 3 Oktober lalu, terjadi bentrokan antara massa FPI dan petugas polisi yang menjaga aksi tersebut. Massa FPi melempar petugas dengan batu, pecahan beling, dan kotoran hewan. Aksi itu membuat beberapa polisi terluka dan akhirnya membuat polisi mengepung masrkas FPI. Aksi ini kemudian berujung pada ditahannya koordinator aksi FPI, Habib Novel Bamukmin. (Yus)
Ahok Didemo Kaum Perempuan
Penahanan Habib Novel Bamukmin tak membuat FPI berhenti menggelar demo untuk menolak pengangkatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Advertisement