Liputan6.com, Jambi - Proses penutupan lokalisasi Payo Sigadung alias Pucuk dan Langit Biru di Jambi sempat diwarnai teriakan histeris seorang wanita yang diduga sebagai mucikari. Ia minta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi menunda penutupan lokalisasi karena dirinya masih membutuhkan penghasilan dari tempat tersebut untuk melunasi utang.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (13/10/2014), namun Walikota Jambi Syarif Pasha bersama jajarannya yang mengerahkan ratusan aparat gabungan dari TNI-Polri dan Satpol PP tetap melakukan penutupan.
Di tengah guyuran hujan, upaya penutupan 2 lokalisasi di Kota Jambi ini pun berakhir damai. Puluhan Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan kesadaran sendiri pulang ke daerahnya masing-masing menggunakan bus pariwisata yang disewa Pemkot Jambi.
Di dalam bus, para PSK bahkan sempat bercanda dengan Walikota Syarif Pasha. Dengan bekal uang bantuan sebesar Rp 5 juta per orang, para PSK diharapkan dapat menjadikannya sebagai modal untuk memulai usaha yang halal.
Untuk kegiatan penutupan 2 lokasi prostitusi tersebut, Pemkot Jambi mengeluarkan dana bantuan hingga Rp 1,8 miliar. Dana tersebut meliputai bantuan modal usaha hingga kebutuhan transportasi.
Baca juga:
446 Polisi Siaga Jelang Penutupan Lokalisasi Payo Sigadung Jambi
Baca Juga
Kabut Asap Semakin Tebal, Sekolah di Jambi Diliburkan
Advertisement