Liputan6.com, Bengkulu - Bencana kabut asap kiriman dari Provinsi Sumatra Selatan ke Bengkulu mulai berdampak kepada kesehatan warga. Warga mulai merasakan sesak nafas dan batuk kering, akibat asap dan debu yang berterbangan di hampir seluruh wilayah Kota Bengkulu.
Minarni, warga Kelurahan Malabero mendatangi Puskesmas Pasar Ikan bersama puluhan warga karena mulai merasakan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
"Sudah 3 hari saya sesak nafas dan batuk kering, setiap hari debu dan asap masuk ke rumah, kami sekeluarga sakit semua," ujar Minarni di Bengkulu, Rabu (15/10/2014).
Sementara pada kesempatan berbeda Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Edriwan Mansyur mengakui, terjadi peningkatan jumlah penderita ISPA dalam sepekan terakhir.
"Memang ada peningkatan tetapi tidak terlalu signifikan, saat ini ISPA merupakan penyakit nomor satu yang diderita masyarakat," tegas Edriwan, 14 Oktober 2014.
Menurut Edriwan, status tingkat kerawanan kesehatan masyarakat saat ini, masih bisa dikendalilan. Untuk itu dia meminta masyarakat mengedepankan prilaku hidup bersih dan sehat.
Jika kondisi mulai rawan, Edriwan mengimbau, agar masyarakat menggunakan masker penutup hidung jika keluar rumah.
Untuk pembagian masker secara massal, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Lingkungam Hidup (BLH), untuk memastikan kondisi apakah sudah masuk kategori berbahaya atau siaga.
Setiap tahun, kawasan Riau dan sekitarnya diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan. Kabut asap dari Sumatera ini kerap menyebar hingga mencapai Singapura dan Malaysia.
Penderita ISPA Akibat Asap di Bengkulu Meningkat
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Edriwan Mansyur mengatakan, status tingkat kerawanan kesehatan masyarakat saat ini, bisa dikendalilan.
Advertisement