Liputan6.com, Bengkulu - Jamaah haji asal Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu Sumainah Amir Fakrin binti Amir terpaksa menunda kepulangan ke tanah air dan tertahan di penampungan jamaah di Kota Jeddah, Saudi Arabia karena kehilangan paspor.
Kepala Bidang Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Zahdi Taher menjelaskan, hilangnya paspor diketahui saat pemeriksaan di dalam bus saat perjalanan dari Kota Mekkah menuju Bandara King Abdul Azis, Jeddah.
"Hilangnya diperkirakan antara pemondokan di Kota Mekkah menuju bus, saat dicari petugas, sudah tidak diketemukan lagi," ujar Zahdi di Bengkulu, Rabu (25/10/2014).
Jamaah haji berumur 70 tahun itu tercatat sebagai jamaah kloter 5 embarkasi Padang dengan nomor paspor A8584290 manifes 362 dan nomor porsi 0700014240.
Saat ini, lanjut Zahdi, Sumainah terpaksa tinggal di penampungan jamaah di Kota Jeddah akibat paspor hilang, sambil menunggu datangnya paspor pengganti dari Indonesia dan bisa memakan waktu paling lama 1 pekan.
Jamaah asal Bengkulu lain yang juga terpaksa ditunda pemulangannya adalah Aminah (75) asal Kabupaten Kaur. Dia terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Mekkah karena mendadak sakit tidak bisa duduk.
Kanwil Kemenag Bengkulu juga mencatat sebanyak 2 jamaah haji meninggal dunia di Arab Saudi. Mereka adalah Bakri (78) jamaah kloter 5 asal Kabupaten Kaur dan Lukman (72) jamaah kloter 6 asal Kabupaten Bengkulu Selatan.
Jamaah Haji Asal Bengkulu Tertahan di Jeddah Akibat Paspor Hilang
Jamaah asal Bengkulu lain yang juga terpaksa ditunda pemulangannya adalah Aminah (75) asal Kabupaten Kaur, akibat sakit.
Advertisement