Liputan6.com, Karo - Desa Mardingding di Kecamatan Tiga Nderket, Tanah Karo, Sumatera Utara, memutih karena diselimuti lumpur dan debu tebal selama 3 hari berturut-turut, sejak Senin 13 Oktober lalu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (16/10/2014), warga pun berusaha menyingkirkan debu dan lumpur tebal di halamam dan rumah mereka.
Desa Mardingding memang tidak terkena luncuran awan panas dan lahar dingin dari Gunung Sinabung, tapi tiupan angin ketika gunung ini erupsi selalu mengarah ke Mardingding. Hujan yang turun pun bercampur material vulkanik sehingga desa ini diselimuti lumpur tebal.
Tidak hanya pemukiman, ladang-ladang juga rusak dihantam hujan abu. Hingga kini Desa Mardingding masih sulit dijangkau kenderaan berat, karena mobil pembersih debu tidak bisa masuk ke wilayah ini.
Sampai saati ini belum terlihat tanda-tanda erupsi Sinabung bakal berhenti, tapi warga di sekitar Sinabung tetap berkegiatan meski sebagian besar terpapar abu.
Selain berdampak pada kegiatan warga, guyuran debu dan lumpur vulkanik dari Sinabung juga membuat ternak di desa ini kesulitan makanan. Warga pun cemas ternaknya terserang diare karena rumputan bercampur debu vulkanik. Peternak akhirnya mencari rumput hijau ke desa lain yang tidak terkena debu vulkanik yang jaraknya puluhan kilometer.
Desa Mardinding adalah salah satu desa terdekat dengan Gunung Api Sinabung. Radiusnya 3 kilometer dan berada di sebelah barat Gunung Sinabung. Status Gunung Api Sinabung sendiri hingga kini masih tetap pada siaga level 3. (Sun)
Baca juga:
Pengungsi Korban Gunung Sinabung di Berastagi Mengaku Terlantar
Baca Juga
Penderita ISPA Akibat Asap di Bengkulu Meningkat
Advertisement
Kelakuan Paling Aneh 8 Diktator 'Gila'
Â