Liputan6.com, Jakarta - Setelah membeku sejak 22 Juli 2014 lalu, hubungan Prabowo dengan Presiden Terpilih Jokowi kini mulai mencair. Keduanya yang menjadi rival dalam Pilpres 2014 itu tampak akur dan akrab serta saling menyapa.
Jokowi bersilaturahmi menemui Prabowo di Jalan Kertanega Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2014). Dengan menunggangi mobil kesukaannya, Kijang Innova Putih B 1982 SID, dia merapat pukul 10.05 WIB di rumah Soemitro, ayahanda dari Prabowo.
Paspampres pun terus siaga menempel pria bernama lengkap Joko Widodo itu. Melihat 'buruannya' tiba, wartawan yang telah lama menunggu langsung mengerumuni mantan Gubernur DKI Jakarta dan hendak mewancarainya. Namun, Jokowi langsung melenggang santai memasuki rumah Prabowo tanpa sepatah kata pun.
Jokowi langsung disambut hangat oleh Prabowo yang menantinya di depan rumahnya. Kedua politisi yang sama-sama mengenakan kemeja putih itu pun langsung bersalaman dan berpelukan.
Terlihat dalam barisan itu Kepala Staf Tim Transisi Jokowi-JK, Rini Soemarno dan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto mendampingi Jokowi.
Selama 18 menit keduanya bertemu secara tertutup. Sekitar pukul 10.23 WIB, Jokowi dan Prabowo keluar rumah bercat putih itu. Keduanya bersalaman lebih dulu sebelum memberikan keterangan pers. Jokowi dan Prabowo yang sama-sama mengenakan kemeja putih itu terlihat akur. Sesekali senyum dan tawa keluar dari mulut Prabowo dan Jokowi.
"Dalam pertemuan yang penuh keakraban dan persahabatan ini, saya sampaikan ucapan selamat saya atas diangkat dan dilantik (Jokowi) menjadi Presiden RI," kata Prabowo yang didampingi Jokowi.
Pujian terhadap mantan Walikota Solo juga dilontarkan Prabowo. Menurutnya, Jokowi merupakan seorang patriot yang memiliki kesamaan dengan dirinya. "Keinginan kami sama, adalah keutuhan NKRI, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI sebagai komitmen kita," tegas Prabowo.
Jokowi pun mengamininya. Menurut dia, apa yang disampaikan Prabowo sama persis dengan tujuan yang diinginkan koalisinya ke depan. "Semuanya adalah untuk kebaikan bangsa dan negara. Saya kira itu hal yang baik dan saya ucapkan terima kasih kepada Prabowo."
Ada yang spesial dalam pertemuan hari itu. 17 Oktober menjadi ulang tahun ke-63 Prabowo. Tak ragu, Jokowi pun langsung menyampaikan ucapan hari lahir kepadanya. Kendati tanpa menyodorkan kado spesial untuknya.
"Tadi saya sudah ucapkan selamat ulang tahun kepada Pak Prabowo Subianto pada hari ini ultah. Soal umur beliau, tidak sampaikan," ucap Jokowi sambil tersenyum.
Lantas mengapa Jokowi menyambangi mantan suami Titik Soeharto tersebut dua hari sebelum pelantikan dirinya?
"Intinya karena yang saya rasakan banyak media yang beritakan situasi politik Indonesia genting, panas, dan membara. Padahal kan nggak apa-apa," ucap Jokowi di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2014).
Kondisi politik Indonesia sempat mencapai suhu tertinggi sejak pagelaran Pilpres 2014. Prabowo dengan Koalisi Merah Putih dan Jokowi dengan Koalisi Indonesia Hebat bertarung menggaet hati rakyat agar memilihnya menjadi RI 1.
Bahkan, suhu itu tak terkendali setelah partai pengusung Jokowi kalah telak di Parlemen oleh Koalisi Merah Hebat dalam beberapa hal. Di antaranya pemilihan pimpinan DPR, pimpinan MPR, dan MD3.
Namun, suhu itu mulai berubah sejuk saat keduanya saling berangkulan. Saling melontarkan senyum. Pertemuan yang dibalut atas kecintaan NKRI itu bagaikan oase di tengah panasnya gurun politik Indonesia. Dengan begitu, ini akan membawa angin segar bagi demokrasi RI.
Oase di Gurun Politik RI
Silaturahmi Jokowi kepada Prabowo mendapat respons menggembirkan dari sejumlah kalangan. Kapolri Jenderal Sutarman menyebut silaturahmi ini positif lantaran dengannya persoalan dapat terselesaikan dengan baik.
"Dan itulah bangsa Indonesia ini, lalu ketemu bermusyawarah," kata Sutarman di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (17/10/2014).
Menurut Sutarman, pertemuan Jokowi-Prabowo ini secara politik dapat mencairkan suasana jelang pengucapan sumpah Presiden dan Wakil Presiden mendatang. Ia berharap masyarakat dapat kembali beraktivitas dan bekerja dengan semestinya.
"Kita berharap pesta ini sudah selesai (masalah), kompetisi sudah selesai. Kita sudah menetapkan pimpinan negara, kita berharap mari sama-sama mendukungnya," tambah Sutarman.
Sementara Wakil Ketua MPR Oesman Sapta menilai pertemuan ini sangat indah. Sekaligus menampik tudingan sejumlah kalangan yang menyebut akan ada aksi penjegalan KMP terhadap pelantikan Jokowi. "Sekarang terbukti sangkaan itu tidak benar. Dia kan seorang yang negarawan," ketus dia.
"Sekarang ini sudah sesuatu yang menyejukkan," tandas Oesman.
Kendati singkat, pertemuan itu membuat sumringah para investor. Wakil Ketua KEN Raden Pardede mengatakan, pasar keuangan di Indonesia perlu disokong kondisi faktor dari dalam maupun luar negeri, termasuk iklim politik. Â
Â
"Itu sentimen karena investor sangat senang melihat bos-bos (Jokowi-Prabowo) damai, kelompok elit politik harus bersatu," ungkap dia usai menghadiri Prospek Ekonomi Indonesia 2015 di Jakarta, Jumat (17/10/2014).
Tak hanya itu, Ketua Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono kondisi ini membuat rupiah menguat terhadap dolar AS, Jadi, kata dia, ada pandangan kondisi politik yang sudah mulai cair dari yang tadinya lumayan tegang, sehingga rupiah menguat.
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun melaju positif jelang penutupan sesi pertama perdagangan saham Jumat (17/10/2014). Pertemuan Prabowo dengan Jokowi memberikan sentimen positif untuk IHSG.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 10.39 WIB, IHSG berada di kisaran 4.955,50. IHSG pun naik bertahap hingga ke level 4.977,51.
Pukul 10.58 WIB, IHSG naik 26,69 poin atau 0,54 persen ke level 4.978,30. Jelang penutupan sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 4.981,85 dan terendah 4.953,49.
Untuk itu, Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR Ade Komarudin mengajak semua elite partai agar meniru langkah Jokowi ini. Karena, ujar dia, bersilaturahmi kepada rival politik yang memiliki pandangan berbeda akan menyelesaikan masalah antartokoh.
"Masalah akan diselesaikan, semua pendekatan berbeda, tapi tujuan sama membangun negeri," tukas Ade.
Â
Advertisement