Sukses

Jokowi Presiden dan Gempita Rakyat

Seluruh rangkaian acara menyambut Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI membuktikan bahwa transisi pemerintahan kali ini berlangsung mulus.

Liputan6.com, Jakarta - Belasan jam telah berlalu. Gegap gempita rangkaian acara pelantikan dan perayaan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang berlangsung sejak pagi berakhir pada Senin malam 20 Oktober 2014.

Sebagai pamungkas perayaan menyambut Jokowi sebagai presiden ke-7 RI adalah konser bertajuk 'Syukuran Rakyat Salam Tiga Jari' di kawasan Monumen Nasional atau Monas di seberang Istana Merdeka, Jakarta Pusat yang dihadiri puluhan ribu orang.

Konser Rakyat

 



Dengan berkemeja putih dan bercelana hitam, Presiden ke-7 RI Jokowi memasuki kawasan silang Monas. Muncul di atas panggung, Jokowi langsung mengacungkan dua tangannya dan menunjuk simbol 3 jari yang menandakan simbol 'Persatuan Indonesia'. Aksi Jokowi itu membuat belasan ribu warga yang menonton bersorak-sorai dan meneriakkan nama Jokowi.

"Hidup Jokowi! Hidup Jokowi! Jokowi Presidenku!" seru warga yang menonton.

Setelah itu, Jokowi langsung berlari ke tengah panggung sambil mengacungkan salam tiga jarinya. Dari tengah panggung, Jokowi langsung menuju ke sisi kiri panggung. Melihat antusias yang cukup tinggi, tiga personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pun tampak ikut berlari mengikuti langkah Jokowi yang terlihat lincah saat berlari.

Dari sebelah kiri, Jokowi bersama tiga Paspampres-nya kembali berlari menuju sisi kanan panggung yang jaraknya sekitar 20 meter. Dari atas panggung Jokowi terlihat menunjuk beberapa warga dan memberikan lambaian tangan kepada mereka.

Aksi Jokowi tersebut menambah suasana riuh di seputaran Monas begitu terasa. Ia pun kemudian menyampaikan pidato pertamanya di ruang terbuka, usai dilantik sebagai presiden RI.

"Saya mengajak kepada para buruh, nelayan, petani, tukang becak, sopir, guru, dosen, mahasiswa, pelajar, politisi, dan seluruh rakyat Indonesia dari beragam profesi, untuk bekerja keras membangun bangsa," seru Jokowi.

"Saya dan Pak JK sekali lagi ingin menyampaikan bahwa kita ingin bergerak bersama-sama. Kita harus bekerja keras, tidak mungkin negara sebesar ini akan menjadi negara kuat, akan menjadi negara besar, kalau kita hanya bermalas-malasan. Jangan harap negara ini makmur," imbuh Jokowi.

Imbauan Jokowi kepada rakyat Indonesia untuk bekerja keras telah disampaikan Senin pagi saat dirinya mengucapkan pidato perdana setelah mengucapkan sumpah sebagai presiden RI di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat.  

Pidato Perdana

 



"Baru saja kami Jokowi dan JK mengucapkan sumpah, sumpah itu memiliki makna spiritual yang mendalam, menegaskan komitmen untuk bekerja keras mencapai kehendak kita bersama mencapai bangsa yang besar. Kini saatnya kita menyatukan hati dan tangan," ujar Jokowi dalam pidatonya di Gedung Nusantara I, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin pagi 20 Oktober 2014.

"Kini saatnya kita bersama-sama melanjutkan ujian sejarah berikutnya yang maha berat, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan kepribadian di bidang kebudayaan," imbuh Jokowi.

Jokowi yakin tugas sejarah yang berat ini bisa dipikul bersama dengan persatuan, gotong-royong dan kerja keras. Persatuan, gotong royong, dan kerja keras merupakan syarat menjadi menjadi bangsa besar.

"Kita tidak akan pernah bisa besar kalau terjebak dalam keterbelahan dan perpecahan dan kita tidak pernah betul-betul bisa merdeka tanpa kerja keras. Pemerintahan yang saya pimpin akan saya bekerja untuk memastikan bahwa setiap rakyat di pelosok Tanah Air untuk bekerja dengan semangat yang sama dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing," ucap Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan bahwa sebagai bangsa, Indonesia punya martabat dan harga diri. "Kita ingin jadi bangsa yang mengusung peradaban sendiri," kata Jokowi.

Dan sekaligus memberi sumbangan pada peradaban global. Salah satu caranya adalah dengan mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. "Samudera, laut, selat, dan teluk adalah masa depan peradaban kita," tegas Presiden Jokowi. "Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudera, selat, dan teluk."

Menurut Jokowi, ini adalah momentum bagi Indonesia untuk mengembalikan kejayaan di laut dan samudera. "Sehingga 'jalesveva jayamahe', di laut kita jaya, sebagai semboyan nenek moyang kita di masa lalu kembali membahana."

Namun, mimpi besar itu tak bisa hanya dilakukan presiden, wapres, juga anggota kabinet. "Butuh topangan kekuatan bersama, kekuatan seluruh bangsa. Selama 5 tahun ini kita akan bekerja, bekerja, dan bekerja."

Jokowi juga akan merangkul semua pihak. Seperti dalam pidatonya, ia menyebut mantan rivalnya dalam Pilpres 2014, Prabowo Subianto sebagai 'sahabat'. "Rekan dan sahabat saya, Pak Prabowo," sapa Jokowi dalam pidatonya.

Arak-arakan dan Pesta Rakyat

 

 

 

Seusai dilantik secara resmi sebagai Presiden dan Wapres di Gedung MPR/DPR, Jokowi-JK diarak ke Bundaran Hotel Indonesia kawasan Jalan MH Thamrin menuju Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin dipenuhi warga yang antusias menyambut pemimpin baru mereka. Kawasan Bundaran HI pun disesaki pawai budaya Indonesia. Beberapa rombongan dengan bermacam atribut kebudayaan daerah tumpah ruah di jantung Ibukota.

Beberapa kesenian seperti barongsai, reog ponorogo, kereta andong, rombongan dengan pakaian-pakaian adat dari berbagai daerah seperti Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, DKI Jakarta dan lain-lain. Mereka semua menunggu arak-arakan Presiden ke-7 RI.

 

 
Tak berselang lama sekitar pukul 13.00 WIB, rombongan Presiden Jokowi tiba dengan andong bak raja yang naik kereta kencana disambut rakyatnya. Jokowi-JK pun melambaikan tangan kepada masyarakat yang berdesakan berusaha menggapai tangan sang presiden.

Sebelumnya Jokowi yang terlalu bersemangat melompat saat menaiki kereta kuda. Presiden ke-7 RI ini pun nyaris jatuh.

Ajudan Jokowi berseragam dinas hijau tua segera memegang tubuh Jokowi dan menjaga keseimbangan di antara langkah kuda yang menarik kereta memutari Bundaran HI, Jakarta. Jokowi pun dapat menyeimbangkan tubuhnya dan bisa berdiri dengan tegap.

Warga yang melihat kejadian itu pun terkejut. Ada juga yang mengakak tertawa melihat mantan Gubernur DKI Jakarta itu terpeleset. Meski nyaris jatuh, Jokowi tetap menebar senyum dan tawa kepada belasan ribu masyarakat yang berjubel memenuhi Bundaran HI.

Saat dilantik, keduanya mengenakan setelan jas dan dasi. Namun karena cuaca Jakarta yang terik, Jokowi dan JK langsung melepas jas dan dasinya saat berada di atas kereta kuda. Keduanya juga membuka kancing dan menggulung lengan kemejanya.

Selama di atas kereta kuda, Jokowi-JK terus melambaikan tangan kepada belasan ribu warga yang telah menunggunya sejak pagi. Sesekali Jokowi-JK juga mengacungkan salam 3 jari sebagai tanda persatuan Indonesia.


JK mengaku begidik melihat tingginya animo masyarakat yang turun ke jalan menyambut Presiden Jokowi dan dirinya. Massa yang mencapai puluhan ribu itu menandakan ekspektasi masyarakat begitu besar dan JK tidak mau mengecewakannya.

 


"Baik di jalanan, baik di media, bagaimana antusias rakyat yang spontan sambut Jokowi dan saya. Saya belum pernah lihat konsentrasi massa sebesar itu. Artinya ekspektasi masyarakat luar biasa, suatu ekspektasi yang tidak deliver akan timbul sebaliknya, kritik tajam," kata JK.

Arak-arakan Jokowi-JK ini kemudian berakhir di Istana Merdeka. Keduanya kemudian disambut Presiden ke-6 RI SBY.

Sambutan di Istana

 



SBY mengajak Jokowi untuk mengikuti upacara militer penyambutan presiden baru. Sembari bergandengan tangan, keduanya menuruni anak tangga menuju lapangan upacara.

Ini merupakan pertama kalinya upacara militer panyambutan presiden baru digelar di Istana Merdeka. Begitu upacara usai, SBY bakal melangkah pergi. Sementara Jokowi akan memulai hidup barunya di Istana selama 5 tahun ke depan
 
Presiden Jokowi kemudian membacakan pidato pertamanya sebagai presiden di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pidatonya, Jokowi mengucapkan terima kasih pada SBY atas 10 tahun pengabdiannya bagi negeri ini.

"Saya atas nama pribadi, atas nama seluruh rakyat Indonesia pada sore hari ini mengucapkan terima kasih atas pengabdian Bapak beserta Ibu," ujar Jokowi di Istana Merdeka.




Demi memberikan kesempatan pada masyarakat yang ingin menyambut presiden terpilih Jokowi, Istana Merdeka, Jakarta sempat dibuka untuk umum. Namun beberapa saat kemudian pintu Istana kembali ditutup.

Padahal warga masih banyak yang mengantre untuk bisa memasuki Istana. Salah satu warga, Toto mengaku merasa kecewa setelah menunggu 30 menit untuk masuk. "Saya sudah 30 menit ngantre. Kecewa saya nggak bisa masuk, padahal tadi disuruh masuk," ujar Toto di pintu sisi kanan halaman Istana Merdeka, Jakarta.

Sementara itu, salah satu personel Paspampres mengatakan, penutupan pintu Istana ini lantaran Presiden Jokowi akan menerima tamu dari luar negeri. "Rencananya akan digunakan acara prosesi kenegaraan. Ada tamu negara," ujar salah satu anggota Paspamres.

Sambut Pemimpin Negara Sahabat



Usai dilantik menjadi Presiden, Joko Widodo atau Jokowi langsung menggelar pertemuan dengan beberapa kepala pemerintahan negara sahabat. Yakni, PM Australia Tony Abbott, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, termasuk Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry

PM Najib meyakini Indonesia di bawah nakhoda pemerintahan Jokowi-JK bisa melanjutkan kerja sama dengan Malaysia. Sedangkan Lee Hsien curhat terkait investasi di Indonesia.

"Tadi menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi. Misalnya, subsidi BBM (bahan bakar minyak), kemudian infrastruktur, beliau (PM Singapura) tanyakan juga mengenai reformasi birokrasi. Karena keluhannya memang itu," ujar Jokowi.



Sementara dalam pernyataan resmi menyambut pelantikan Presiden ke-7 RI, PM Australia Tony Abbott menilai Indonesia sebagai negara yang penting, ia memprediksi hal baik akan terjadi di bawah kepemimpinan Jokowi.

PM Abbott yakin Indonesia akan menjadi menjadi negara demokratis superpower di Asia. "Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, negara demokrasi terbesar ketiga, bersama dengan India, RI akan muncul menjadi negara adidaya di Asia," ucap Abbot.

PM Abbott juga menilai, Pemilu 2014 yang digelar di Indonesia berjalan sukses dan transisi pemerintahan dari SBY ke Jokowi telah berlangsung dengan baik.

"Transisi ke pemerintahan baru menunjukkan bahwa Indonesia telah melalui pemilihan umum secara demokratis," ujar Abbott. "Itu sebabnya saya selalu katakan kebijakan luar negeri kami selalu membutuhkan Jakarta."

Beragam komentar dan ucapan selamat terhadap Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI juga datang dari dalam negeri. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, misalnya.



Ahok menaruh harapan yang sangat besar kepada Presiden Jokowi dan Wapres JK yang resmi dilantik. Ia menilai kedua pemimpin negara yang baru ini akan mampu membawa Indonesia untuk bisa sejajar dengan bangsa lain di dunia.

"Saya sangat yakin Pak Jokowi sama Pak JK akan mencatatkan sejarah dengan baik, bangsa kita bisa memasuki Indonesia emas. (Tahun) 2045 atau 10 tahun ini di masa beliau (Jokowi-JK), bisa disiapkan dengan baik," ucap Ahok.

Ahok bahkan berencana mengantar Jokowi dan keluarganya boyongan dari rumah dinas Gubernur DKI di Jalan Taman Suropati No 7, Menteng ke Istana Merdeka.

"Jam 8 pagi. Rabu (22 Oktober 2014) besok, (Pak Jokowi) langsung pindah ke Istana. Kita, wagub dan teman-teman DPRD istilahnya melepas dan mengantar dari Taman Suropati ke Istana," ungkap Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi usai bertemu Ahok di Balaikota Jakarta.

Jokowi ke Istana, SBY Kembali ke Cikeas



Jokowi dan keluarga segera menempati Istana Merdeka. Sementara SBY, setelah 10 tahun tinggal di Istana, memboyong istrinya, Ani Yudhoyono pulang ke rumah mereka di Puri Cikeas, Desa Nagrak, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ada haru biru pada kepulangan mereka.

SBY dan istri tiba di Cikeas sekitar pukul 16.30 WIB, Senin 20 Oktober 2014. Saat menginjakkan kaki di rumah mereka, keduanya tampak menitikkan air mata.

Tangis pun berlanjut ketika kakek dan nenek dari 2 cucu itu berada di pendopo rumah. Keduanya juga dengan spontan saling berpelukan satu sama lain selama beberapa detik.

Sanak keluarga SBY pun menyambut mereka dengan pelukan hangat. Sementara itu, terlihat pula jajaran menteri di Kabinet Indonesia Bersatu serta politisi Partai Demokrat turut hadir menyambut kepulangan SBY. Seperti Ruhut Sitompul, Hatta Rajasa, dan M Nuh.

Tak cuma itu, kedatangan SBY juga disambut meriah ratusan warga yang sudah menanti sejak siang tadi. Suara riuh teriakan warga menyambut kepulangan SBY ke rumahnya pun membahana.

"Welcome home, Pak SBY! Selamat datang di Cikeas. We love you Pak SBY!" teriak warga dengan diiringi alunan musik tradisional.

Boleh dibilang, seluruh rangkaian acara pada Senin 20 Oktober 2014 membuktikan bahwa transisi pemerintahan kali ini berlangsung mulus. Rakyat pun gegap gempita mengantar Jokowi ke Istana.