Liputan6.com, Jakarta - PT Indo Kosmetika Kita meluncurkan produk makanan dan minuman kesehatan yang kaya serat serta vitamin, menyusul tingginya tingkat keinginan pemenuhan kebutuhan gizi di tengah masyarakat.
Menurut CEO PT Indo Kosmetika Kita Vivi Mar’i Zubedi, MoreZlimme merupakan varian minuman kesehatan tambahan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dengan aktivitas yang tinggi.
Baca Juga
"Saat ini, minuman tambahan yang kaya serat dan vitamin ini sangat penting bagi setiap orang di Indonesia, khususnya bagi mereka yang kesehariannya tidak memerhatikan kecukupan zat yang sangat dibutukan sistem percernaan dalam mengolah makanan," ujar Vivi melalui keterangan tertulis, Sabtu (14/10/2023).
Advertisement
Padahal, lanjut dia, dengan kecukupan kandungan serat yang yang dibutuhkan tersebut, tubuh selain melancarkan proses pencernaan makanan juga akan membantu menurunkan berat badan sekaligus menjaga bentuk tubuh yang ideal.
"Dengan kandungan fiber (serat) yang cukup, tubuh akan memaksimalkan penyerapan nutrisi, daya tahan tubuh terjaga, dan yan paling penting adalah dapat menjaga berat badan yang ideal, karena fungsi fiber yang mampu menggumpalkan makanan sehingga menjadikan kita cepat kenyang dan tubuh tidak kelebihan asupan kalori," terang Vivi.
Dia menjelaskan, terkait dengan target pasar, saat awal menyasar kelompok berusia produktif yang memiliki literasi kesehatan rendah, termasuk kelompok urban yang memiliki kegiatan sangat aktif.
"Sebagai tahap awal, MoreZlimme mengincar target pasar mahasiswa dan kaum urban karena kelompok ini yang termasuk yang cukup beresiko dalam mengonsumsi makanan tanpa melihat maanfaat bagi tubuh mereka, Dengan Rasa buah markisa yang segar, harga bersahabat dan kemasan sachet yang dapat dibawa kemana saja menjadi keunggulan dari MoreZlimme," ucap Vivi.
Bisa Jadi Solusi Kesehatan
Vivi berharap, produk tersebut menjadi bagian dari solusi dalam kekurangan serat bagi tubuh, namun sekaligus praktis secara proses konsumsi.
"Kemudian, dengan keberadaan MoreZlimme ini, pihaknya turut serta dan menjadi bagian dari solusi berbagai kasus yang erat hubungan dengan tingkat obesitas di tanah air," kata dia.
Seperti diketahui, kasus obesitas di Indonesia meningkat signifikan dalam 10 tahun terakhir. dari 10,5 persen pada 2007 menjadi 21,8 persen pada 2018. Menurut pemerintah kasus obesitas di Indonesia saat ini dapat digolongkan sebagai penyakit yang perlu diintervensi secara komprehensif.
"Apalagi dengan kondisi obesitas yang merupakan masalah multifaktor yang dipengaruhi peningkatan asupan energi yang berlebih, perubahan pola makan dari tradisional ke modern yang kurang serat, urbanisasi, dan penurunan aktivitas fisik," tegas Vivi.
Advertisement