Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Steve Kosasih menyampaikan bahwa pada awal November tahun ini, koridor 8 dan 9 Transjakarta akan mulai menerapkan e-Ticketing atau kartu elektronik untuk pembayaran tarif layanan bus Transjakarta.
"Transjakarta akan menerapkan full e-Ticketing tahun ini. 1 November full di Koridor 8 (Lebak Buluus-Harmoni) dan 9 (Pluit-Pinang Ranti)," jelas Kosasih dalam pernyataan tertulisnya, Jakarta, Rabu (22/10/2014).
Setelah dua koridor tersebut, menyusul koridor 2 (Kota Harapan Indah-Harmoni) dan 3 (Kalideres-Pasar Baru) yang akan menerapkan kartu elektronik pada 22 November mendatang. Lalu, seminggu kemudian tepatnya 29 November, giliran koridor 5 (Ancol-Kampung Melayu) dan 7 (Kampung Melayu-Kampung Rambutan) ikut menerapkan e-Ticketing.
Terakhir, di bulan Desember kartu elektronik tersebut juga akan diterapkan di koridor 10 (Tanjung Priok - Cililitan), 11 (Kampung Melayu - Walikota Jakarta Timur) dan 12 (Pluit - Tanjung Priok) pada tanggal 13 (koridor khusus).
"Jadi sebelum tahun ini berakhir seluruh koridor sudah full e-Ticketing. Tidak terima tunai lagi," jelas Kosasih.
Mulai Kamis besok, lanjut dia, pihaknya akan memasang poster sosialisasi e-Ticketing di seluruh halte Koridor 8 dan 9. Penerapan e-Ticketing tetap menggunakan kartu uang elektronik dari 6 bank yang telah bermitra dengan Transjakarta.
Kartu elektronik tersebut bisa diperoleh di loket-loket Transjakarta, di berbagai merchant mitra bank-bank terkait, dan juga di kantor-kantor cabang bank mitra Transjakarta tersebut. Harga kartunya Rp 20.000, sementara isi ulang atau top-up bisa dilakukan di loket-loket halte.
"Untuk yang sudah punya kartu uang elektronik bank seperti JakCard, e-Money, Flazz, Tapcash, Brizzi atau MegaCash tidak usah beli kartu perdana lagi. Untuk yang belum punya bisa beli di loket-loket kami," ungkap Steve.
Dengan diterapkannya Full e-Ticketing, diharapkan kepadatan transaksi di halte bisa dikurangi dan antrian penumpang bisa dipercepat. (Mut)