Sukses

Buruh: UMP DKI Kecil Bagaimana Bisa Dapat Istri Cantik

Buruh menilai UMP DKI yang tercantum dalam kebutuhan hidup layak sudah tak masuk akal.

Liputan6.com, Jakarta - Buruh kembali mendesak pemerintah provinsi DKI Jakarta menaikan upah minimum provinsi (UMP) menjadi Rp 3 juta. Salah satu tujuannya, agar para buruh dapat menyisihkan penghasilannya untuk ditabung.

Sekjen Forum Buruh DKI Jakarta M Toha mengatakan, upah Rp 2,3 juta per bulan seperti yang tercantum alam Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sudah sangat tidak masuk akal. Berbeda dengan upah buruh Rp 3 juta.

"Sebenarnya kalau kita mau ngomong upah itu kan KHL ada 60 item itu tidak ciptakan orang punya harapan hidup ke depan, salah satunya tabungan," kata Toha usai bertemu dengan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di ruang rapat, Balaikota, Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Toha mengumpamakan, setiap buruh bisa menabung 2% dari upah per bulan. Jika dihitung, setiap bulan buruh hanya menabung kurang dari Rp 50 ribu per bulan.

"Kalian bayangkan untuk lajang dengan tabungan 2% dengan tabungan Rp 50 ribu per bulan, katakanlah setahun hanya Rp 600 ribu, gimana bisa dapat istri yang cantik, bagaimana bisa punya rumah, impossible gitu loh. Itu kan nggak layak," ujar Toha.

Karena itu, upah Rp 3 juta sangat minimal yang seharusnya bisa dipenuhi Pemprov DKI Jakarta. Bahkan, kata Toha, Ahok mengaku harusnya buruh DKI Jakarta upahnya Rp 4 juta.

"Bahkan Pak Ahok tadi bilang berulang-ulang bahwa di Jakarta minimal Rp 4 juta. Tapi bagaimana caranya, Pak Ahok juga bingung," tutup Toha. (Sss)