Sukses

Atasi Stunting, RS Bhayangkara Brimob Polri dan UPN Latih 350 Kader Posyandu

RS Bhayangkara Brimob Polri bersama UPN Veteran dan Pemkot Depok berkolaborasi menggelar pelatihan terhadap ratusan kader Posyandu dalam menanggulangi masalah stunting.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Korps Brimob Polri berkolaborasi dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran menggelar pelatihan kesehatan untuk membantu menekan kasus stunting di Kota Depok, Jawa Barat. Pelatihan ini diikuti 350 kader dari 33 posyandu di Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok, Jawa Barat

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UPN Veteran Wahyu Sulistiadi mengatakan, kegiatan ini merupakan kerja sama antara RS Bhayangkara Brimob, UPN, dan Pemerintah Kota Depok. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mengatasi permasalahan kesehatan di Kota Depok.

“Ini salah satu langkah bela negara di bidang kesehatan. Jika semua sudah melek akan kesehatan, maka akan mempercepat status kesehatan Indonesia,” ujarnya di RS Bhayangkara Brimob, Depok, Senin (28/11/2022).

Para kader ini akan mengikuti delapan pos pelatihan yaitu Monofilamen dan Senam Kaki, Antropometri Balita dan Deteksi Dini Tumbang, Penanganan Cidera, Tanaman Obat Keluarga dan Kreasi Menu, Periksa Payudara Sendiri, Sanitasi, Kesehatan Lansia dan Deteksi Dini Stroke, serta Kespro dan KIA.

Berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka stunting di Kota Depok merupakan yang terendah se-Jawa Barat, yakni 12,3 persen atau menurun dari tahun 2019 sebesar 16,09 persen.

Dari jumlah itu, terdapat 309 balita yang mengalami stunting di Kecamatan Cimanggis dan 181 balita stunting terdapat di Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok.

“Jadi sangat tepat sekali kegiatan ini dilaksanakan di RS Bhayangkara Brimob. Pelatihan ini sangat penting untuk mengatasi permasalah stunting di Kelurahan Tugu ini,” kata Camat Cimanggis Dody Setiawan.

 

2 dari 2 halaman

RS Bhayangkara Komitmen Bantu Atasi Masalah Stunting

Wakil Kepala RS Bhayangkara Brimob Kompol Arinando menuturkan, pihaknya akan terus berperan aktif dalam mengatasi permasalahan kesehatan, khususnya di Kota Depok. Kehadiran RS Bhayangkara Brimob merupakan bentuk kehadiran negara dalam mengatasi permasalahan-permasalahan kesehatan, baik di level nasional maupun di level perkotaan.

“Kegiatan ini jadi pelajaran berharga untuk kita semua agar naik level ke masalah stunting nasional. Kami akan turut aktif untuk penanganan stunting nasional,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengapresiasi kegiatan yang dilakukan RS Bhayangkara Brimob dan UPN dengan menggandeng Pemda dalam mengatasi permasalahan stunting.

Menurutnya, pelatihan ini dapat bermanfaat untuk para kader posyandu sebagai garda terdepan dalam penanganan masalah stunting.

“Saya berharap kegiatan ini dapat bermanfaat untuk semua yang terlibat dan dapat mengurangi permasalahan kesehatan di Kota Depok,” pungkasnya.