Sukses

Prajurit Intelektual Ryamizard Ryacudu Jadi Menteri Pertahanan

Ryamizard Ryacudu dikenal sebagai jenderal lurus dan tegas. Pada saat pemerintahan Megawati, Ryamizard sempat diangkat menjadi Panglima TNI.

Liputan6.com, Jakarta - Karirnya di dunia militer sudah tak diragukan lagi. Tak heran jika Jenderal TNI (purnawirawan) Ryamizard Ryacudu dipercaya menjadi Menteri Pertahanan oleh Presiden Jokowi.

Dalam perjalanan karirnya, Ryamizard hampir menggenggam jabatan tertinggi di dunia kemiliteran dengan diangkat menjadi Panglima TNI pada saat pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Sayang, belum sempat merasakan jabatan barunya itu, terjadi pergantian pemerintahan dari Presiden Megawati ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sehingga Ryamizard pun urung menjadi panglima TNI.

Seiring menangnya PDIP dalam pemilu tahun ini, bintang Ryamizard kembali bersinar. Meski tak secara terang-terangan menyatakan mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada pilpres Juli lalu, namun Ryamizard tetap diperhitungkan oleh pemerintahan Jokowi-JK.     

Tak heran jika jenderal yang menganggap Megawati sebagai kakaknya ini dipercaya menjadi menteri. Ryamizard lahir di Palembang, 21 April 1950. Ayahnya bernama Musanif Ryacudu. Menikah dengan Nora Tristyana, Ryamizard dianugerahi 3 anak.

Ryamizard memulai karir militernya dengan masuk Akademi militer pada 1974. Karirnya mulai cemerlang setelah menjabat Pangdam V Brawijaya dan kemudian berlanjaut menjadi Pangdam Jaya.

Sukses mengamankan ibukota pada saat terjadinya gesekan elit politik pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, menantu mantan wakil presiden Try Sutrisno ini kemudian mendapat promosi bintang 3 menjadi Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah.

Pada Juli 2001, Ryamizard yang dikenal sebagai jenderal lurus dan tegas ditunjuk sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), dan kemudian menggantikan Jenderal TNi Endriartono Sutarto sebagai KSAD.

Dalam suatu wawancara dengan Liputan6.com, Ryamizard mengaku selama jadi tentara tak pernah berbisnis. Ia hanya total menjadi tentara dan mengemban tugasnya mengamankan negara. Saat mengumumkan namanya, Jokowi menyebut Ryamizard sebagai prajurit intelektual.

Â