Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini, mengapresiasi nama-nama menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK yang diumumkan Minggu 26 Oktober kemarin. Ia pun memaklumi, jika Jokowi telah membuat banyak pihak tidak sabar karena dianggap lamban mengumumkan kabinetnya.
"Harus dipahami memilih atau menentukan kabinet hak prerogatif presiden. Kita harus berpikir positif, karena proses seleksinya panjang," kata Jazuli kepada Liputan6.com, di Jakarta, Senin (27/10/2014).
Jazuli menuturkan, kabinet yang diberi nama Kabinet Kerja itu harus didukung oleh semua pihak. Menurut dia, masyarakat harus memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada menteri di Kabinet Kerja, agar bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dan mengimplementasikan janji-janji Jokowi-JK saat kampanye Pilpres Juli lalu.
"Kita berikan kesempatan terlebih dulu pada kabinet untuk bekerja. Kita berharap kabinet ini bisa bekerja dengan baik, profesional, dan bisa membuktikan janji-janji presiden dan wapres waktu kampanye," tutur dia.
Anggota Koalisi Merah Putih (KMP) itu juga mengaku sempat terkejut, karena banyak anggota Kabinet Kerja berasal dari partai politik. Namun demikian, ia tetap berharap dan percaya jika semua yang dipilih Presiden Jokowi bisa bekerja dengan profesional.
"Agak terkejut sedikit, ternyata banyak juga menteri dari parpol. Padahal dulu Pak Jokowi pernah bilang tak ada bagi-bagi jatah kekuasaan. Tapi dari manapun asalnya itu menteri, saya tetap berharap profesional melayani rakyat," tandas Jazuli.
Presiden Jokowi mengumumkan susunan kabinetnya di halaman tengah kompleks Istana Kepresidenan. Total jumlah menteri 34 orang, termasuk 4 menteri koordinator (menko). Kabinet Jokowi-JK dinamai Kabinet Kerja. (Mut)
PKS Beri Kesempatan Kabinet Kerja Implementasikan Janji Jokowi-JK
Meski sempat terkejut, Jazuli Juwaini dari PKS meminta semua pihak memberi kesempatan kepada Kabinet Kerja untuk melaksanakan tugas.
Advertisement