Liputan6.com, Jakarta - Yohana Yembise telah resmi dilantik sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak oleh Presiden Jokowi. Banyak harapan yang dialamatkan pada professor wanita pertama dari tanah Papua itu.
Seperti yang diungkapkan Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah. Dia berharap, Yohana memiliki perhatian lebih kepada buruh migran wanita yang bekerja di luar negeri.
"Selamat bekerja IBU @YohanaYembise minta tolong diperhatikan perempuan Indo yang bekerja sebagai buruh migran di luar negeri yang banyak menghadapi masalah," tulis Anis dalam akun Twitter-nya, @anishidayah, Senin (27/10/2014).
Tak cuma Yohana, Anis pun menyebut nama menteri lain yang berkepentingan dengan hajat hidup buruh migran di luar negeri. Seperti Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi.
Khusus untuk Menteri Hanif, Anis bahkan memperkenalkan akun Twitternya pada beberapa asosiasi buruh migran di Hongkong, Malaysia, dan Singapura.
Sementara itu, Yohana tampaknya memang menaruh perhatian lebih kepada perempuan dan anak-anak Indonesia di luar negeri. Seperti yang diungkapkannya melalui akun Twitternya, @YohanaYembise.
Baca Juga
"Perempuan, anak dan orang cacat di LN derajatnya diangkat lebih tinggi, Indonesia? Jadi tugas kita bersama #KabinetKerja #KabinetTrisakti," kicau Yohana.
Yohana Yembise lahir di Manokwari, Papua, 1 Oktober 1958. Dia menjadi wanita Papua pertama yang bergelar profesor. Sebelum didaulat menjadi profesor, ia memiliki segudang pengalaman dan jabatan dalam pekerjaan.
Istri dari Leo Danuwira ini menempuh pendidikan pertamanya di Sekolah Dasar (SD) Padang Bulan Jayapura. Lalu, ia melanjutkan ke SMP Negeri 1 Nabire dan kemudian duduk di SMA Negeri Persiapan Nabire.
Selepas SMA, Yohana menimba ilmu di program studi bahasa Inggris jurusan pendidikan bahasa dan seni FKIP Uncen. Pada 1994, ia menyelesaikan pendidikan di Faculty of Education, Simom Fraser University British Colombia Canada dengan gelar Master of Art (MA).
Advertisement
Kini Yohana mendapatkan kepercayaan dari Presiden Jokowi sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak hingga 5 tahun ke depan. (Ans)