Sukses

Marciano Bantah Anak Jenius Gayatri Wailissa Anggota BIN

Kepala BIN Norman menyatakan pihaknya belum pernah menerima pendaftaran nama Gayatri.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman membantah kabar yang menyebut bahwa gadis jenius asal Maluku, Gayatri Wailissa merupakan salah satu anggotanya. Marciano hanya mengungkapkan bahwa orangtua anak yang menguasai 14 bahasa asing tersebut yang terobsesi agar Gayatri menjadi anggota BIN kelak.

Namun, kata Marciano, hingga kematian Gayatri pihaknya belum pernah menerima pendaftaraan yang bersangkutan.

"Tapi yang bersangkutan memang bukan anggota BIN. Memang orangtuanya terobsesi suatu hari menjadi anggota BIN, tapi belum pernah ada proses itu," ujar Marciano Norman di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/10/2014).

Meski demikian, lanjut Marciano, dirinya tetap merasa kehilangan dengan wafatnya Gayatri.

"Anak-anak yang diatas rata-rata sangat membanggakan, kita kehilangan atas berpulangnya yang bersangkutan, tapi yang bersangkutan memang bukan anggota BIN," kata Norman.

Gayatri meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan sejak 20 Oktober lalu di Rumah Sakit Abdi Waluyo Menteng, Jakarta Pusat. Dia wafat setelah mengalami pendarahan otak.

Si anak ajaib ini berangkat ke Jakarta dari kampungnya di Ambon, Maluku untuk mengejar cita-cita sebagai diplomat. Namun di Ibukota itulah, dia mengembuskan napas terakhir pada usia belia, 19 tahun.

Semasa hidupnya, Gayatri dikenal sebagai bocah poliglot yang mahir berbicara berbagai bahasa. Tak kurang ada 14 bahasa yang dikuasai putri pasangan Deddy Darwis Wailissa, seorang perajin kaligrafi dan Nurul Idawaty itu.

Ketertarikan Gayatri pada bahasa dimulai sejak usia 7 tahun. Di tingkat SD saja sudah 6 bahasa dikuasainya secara otodidak.

Di antara bahasa-bahasa yang bisa ditaklukkan Gayatri, selain bahasa Indonesia, yakni bahasa Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, dan Jerman. Lalu Prancis, Korea, Jepang, India, Rusia, dan bahasa Tagalog Filipina.

Video Terkini