Sukses

Pengamat: Jokowi Tak Salah Pilih Susi Pudjiastuti Jadi Menteri

Selain memerhatikan sisi empiris dan rasional, Jokowi juga mempertimbangkan insting. Susi Pudjiastuti adalah jawabnya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Dipilihnya Susi menjadi sorotan khalayak ramai, karena wanita yang merupakan pemilik maskapai Susi Air ini hanya lulusan SMP.

Pengamat dari Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri, Jawa Timur, Zaenal Arifin, menilai hal itu tidak menjadi masalah. Menurut dia, Jokowi mempunyai pertimbangan tersendiri dalam memilih setiap menteri yang akan mendampingi kinerjanya selama 5 tahun ke depan. Selain memerhatikan sisi empiris dan rasional, Presiden juga mempertimbangkan insting.

"Insting ini di luar rasional dan empiris. Mereka yang punya insting kuat bisa sukses, misalnya Dahlan Iskan, ia lulusan SMA (masuk ke kabinet era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono). Dan saya kira Pak Jokowi tidak salah (memilih Susi menjadi menteri)," ujar Zaenal, Selasa 28 Oktober 2014.

Di mata Zaenal, sosok Susi sangat menarik. Dilihat dari sepak terjang selama ini, ia dikenal sebagai sosok yang profesional. Walaupun hanya berijazah SMP dan bukan seorang insinyur, ternyata wanita tersebut bisa mempunyai puluhan pesawat terbang yang disewakannya. Selain itu, wanita yang pernah menjadi penjual ikan itu juga mampu berkembang secara global, mampu mengatur perusahaan dan terbukti sudah sukses.

Zaenal menambahkan, Jokowi sudah cermat terkait dengan pemilihan menteri yang ada di kabinetnya, dan sudah menempatkan mereka sesuai dengan profesinya. "Struktur menteri yang sekarang ada yang dari profesional, tapi pendidikan formal tidak tinggi. Justru, ini yang harus kita dukung," kata Zaenal.

Dosen ilmu negara Uniska Kediri itu menjelaskan, banyak potensi sumber daya manusia (SDM) di Indonesia yang sebenarnya tinggi, namun tidak berkesempatan mendapatkan pendidikan yang juga tinggi. Ia pun mengingatkan, agar dalam menilai seseorang itu tidak hanya diukur dari sisi formalitas saja melainkan sisi kualitas. Bukan berarti mereka yang berijazah tidak tinggi, lulusan SMP, tidak profesional.

Selain itu, lanjut Zaenal, pendidikan ataupun pengalaman tidak harus diperoleh di bangku sekolah. Terdapat beberapa kendala seseorang tidak melanjutkan pendidikannya, salah satunya karena tekanan ekonomi. Namun, bagi sebagian pihak, hal itu ternyata tidak menjadi masalah, salah satunya yang sudah terjadi pada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ataupun mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan. (Ant)