Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan baru berganti, susunan kabinet hingga kebijakan pun sebagian berubah. Namun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, kebijakan Indonesia terhadap masalah Palestina tidak akan berubah. Pemerintah akan terus mendukung diterapkan two state solution di Yerusalem.
"Indonesia akan mencoba berkontribusi dengan mendorong two state solution --tawaran solusi Israel dan Palestina menjadi 2 negara yang hidup berdampingan secara damai-- di Palestina," sebut Retno di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (29/10/2014).
"Indonesia pernah dan akan menjadi tuan rumah CEAPAD (Conference on Coperation Among East Asian Country for Palestenian) dan memberi bantuan finansial Palestina," sambung Retno.
CEAPAD merupakan forum kerja sama negara Asia Timur untuk pembangunan Palestina. Forum ini digagas Pemerintah Jepang.
Disamping hal tersebut, kata Retno, cita-cita untuk membangun konsulat kehormatan di Palestina juga akan diwujudkan. Perwujudan tersebut dilaksanakan dalam waktu dekat.
Retno merupakan menlu wanita pertama dalam sejarah Indonesia. Dia dilantik bersama 33 anggota Kabinet Kerja pada Senin 27 Oktober 2014.
Dari 34 menteri Kabinet Kerja, 8 di antaranya adalah perempuan. Mereka adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (Sss)
Menlu Retno Marsudi Terus Dukung Two State Solution ke Palestina
Menlu Retno Marsudi mengatakan, cita-cita membangun konsulat kehormatan di Palestina juga akan segera diwujudkan.
Advertisement