Sukses

Tanggapan Menkum dan HAM Atas Penangkapan MA yang Hina Jokowi

Menkum dan HAM Yosanna Laoly mengaku prihatin dengan penangkapan pembantu tukang sate yang diduga menghina Presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Penangkapan pembantu tukang sate, Muhammad Arsyad (23) oleh Polri karena dinilai telah menghina Presiden Jokowi menuai beragam tanggapan. Menkum dan HAM Yosanna Laoly sangat menyayangkan penangkapan itu.

Menurut dia, seharusnya petugas kepolisian jangan terlalu over-reactive dalam menanggapi laporan ini. Tak ayal dirinya mengaku sangat prihatin dengan kejadian ini.

"Saya kira itu jangan terlalu over-reactive. Saya sangat prihatin dengan itu," ucap Yosana, Rabu (29/10/2014).

Yosanna meminta, jajaran kepolisian lebih cermat dalam menangani laporan warga. Sehingga langkah-langkah yang dilakukan juga tepat.

"Saya kira teman-teman dari kepolisian jangan over-reactive juga. Dilihatlah secara benar soal kasusnya," lanjut Dia.

Yosanna yakin, Presiden Jokowi sebagai objek penghinaan tidak ingin hal itu terjadi. Kecuali, hal-hal yang disampaikan dapat mengganggu keamanan negara.

"Saya yakin Pak Presiden juga tidak terlalu ambil pusing kecuali yang menyangkut dengan keamanan negara dan ancaman fisik," tutup Yosanna.

Sebelumnya, MA diamankan oleh polisi karena dituduh menghina Presiden Jokowi dengan mengunggah gambar tak senonoh Jokowi dan Megawati di media sosial Facebook. MA ditangkap di rumahnya pada Kamis 23 Oktober 2014 oleh 4 penyidik Polri berpakaian sipil.

Dia langsung dibawa ke Mabes Polri, untuk diperiksa sekaligus dilakukan penahanan dalam waktu 1x24 jam.