Sukses

Ahok Enggan Temui Prabowo dan Mega untuk Bahas Wagub DKI

Ahok menganggap pernyataan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi untuk menemui Megawati hanya sekedar saran.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merasa tak perlu berdiskusi langsung dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Kedua partai tersebut merupakan partai yang mendukung Ahok menjelang Pilgub DKI Jakarta 2012, yang memasangkan dengan Joko Widodo alias Jokowi.  

"Nggak (ketemu). Cuek aja, tunggu aja," kata Ahok itu di Balaikota Jakarta, Kamis (30/10/2014).

Terkait pernyataan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi bahwa dirinya perlu berdiskusi dengan Megawati, Ahok mengatakan, itu adalah hak Prasetyo sebagai kader PDIP. Ia menganggap hal itu hanya sekedar saran, bukan berarti keharusan menemui Megawati.

"Maksudnya secara sopannya kan saya sama Bu Mega kan udah kenal deket kayak orangtua. Jadi minimal menanyakan atau dikusi minta saran, maksud Pak Pras kayak gitu," jelas Ahok.

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi sebelumnya mengatakan, Ahok pasti akan diangkat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan akan berjalan mulus pelantikannya. Namun, ia membantah anggapan Ahok yang berhak memilih cawagub sendiri.

Karena bagaimana pun, kata Prasetyo, Ahok memperoleh jabatan sekarang ini melalui proses politik. Yakni diusung oleh partai dalam Pilkada DKI 2012 lalu. Sehingga, posisi wagub masih menjadi hak bagi partai pengusungnya, meski Ahok sudah keluar dari Partai Gerindra.

Karena partai pengusung Ahok yang dipasangkan dengan Jokowi dalam Pilkada itu adalah PDIP dan Gerindra, sehingga nama cawagub DKI harus berdasarkan usulan kedua partai politik itu. (Ein)