Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kader Partai Golkar meminta regenerasi kepemimpinan dalam struktur internal partai. Keinginan regenerasi tersebut diharapakan dapat membawa perubahan terhadap pencapaian Partai Golkar pada Pemilu yang akan datang.
"Dengan regenerasi, maka pembangunan dengan kaderisasi akan terwujud. Kelompok muda harus dilibatkan, kalau tidak akan terpuruk. Kami sebagai inisiator, terpanggil dengan gagasan dan pemikiran agar masa depan partai ke depannya lebih baik," ujar politisi Golkar Agun Gunandjar dalam konferensi pers di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (30/10/2014).
Menurut Agun, selama 2 pemilu terakhir posisi Partai Golkar terus mengalami penurunan. Hal itu terlihat dari kegagalan Partai Golkar dalam Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2014.
Sementara politisi Partai Golkar Melky Mekeng juga mengakui, pencapaian Partai Golkar telah menurun, terutama dalam Pemilu 2014. Maka, atas hasil evaluasi tersebut, dirinya meminta adanya perubahan dalam kepemimpinan Golkar.
"Pemilu tahun ini adalah pencapaian terburuk Partai Golkar," ujar Melky.
Salah satu yang menjadi fokus para inisiator dalam regenerasi kepemimpinan tersebut adalah pemilihan Ketua Umum Partai Golkar baru, yang akan dilakukan pada Musyawarah Nasional (Munas) berikutnya.
Turut hadir dalam konferensi pers 7 kader Partai Golkar yang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Mereka adalah Hajrianto Tohari, Erlangga Hartanto, Zainudin Hambali, Agung Laksono, MS Hidayat, Agus Gumiwang, dan Priyo Budi Santoso.
Beberapa tokoh Partai Golkar yang ikut mendukung adanya regenerasi kepemimpinan partai yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut yakni Akbar Tandjung, Agun Gunandjar, Melky Mekeng dan Ridwan Mukti. (Ado)
Kader Muda Partai Golkar Desak Regenerasi Kepemimpinan
Beberapa tokoh Partai Golkar yang ikut mendukung regenerasi kepemimpinan partai, yakni Akbar Tandjung, Agun Gunandjar, dan Melky Mekeng.
Advertisement