Liputan6.com, Jakarta - Tawaran pembaruan kontrak proyek Monorel dari PT Jakarta Monorail (JM) akan ditolak Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Jakarta pun terancam tak memiliki transportasi monorel.
Namun, Basuki yang karib disapa Ahok itu mengatakan, Pemprov DKI tak menutup kesempatan bagi investor lain yang ingin menggantikan PT JM untuk membangun monorel.
"Bisa aja (masih ada monorel). Kalau ada investor yang mau," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (30/10/2014).
Namun syaratnya investor tersebut harus benar-benar jelas, terutama dari segi dana, rancang bangun atau desain, dan lainnya. Karena ia tak mau hal yang sama terjadi jika ditangani oleh investor seperti PT JM. Meski begitu, Ahok mengakui sebenarnya dia ragu ada investor yang benar-benar jelas dan bersih untuk membangun monorel.
"Yang jelas tapi. Percaya sama saya nggak akan ada investor yang jelas kalau soal transportasi massal," kata Ahok.
Ia menambahkan, dari kajian yang telah dilakukan Pemprov DKI, di negara manapun monorel lebih cocok diterapkan dari stasiun ke stasiun yang statis. Sepertik monorel dari bandara ke kota atau sebaliknya. Jarang monorel dipakai untuk jaringan transportasi.
Ahok sebelumnya menegaskan tak akan ada toleransi lagi untuk PT JM. Pemprov DKI sudah tak akan memberikan tenggat waktu ataupun penambahan waktu kepada perusahaan tersebut. Karena sejak era Sutiyoso, proyek monorel tak pernah menunjukkan perkembangan yang berarti.
"Toleransi apa? Udah berapa tahun. Nggak ada lagi. Biar supaya jelas. Nggak usah pusing ngurusin dia (JM) melulu. Sama kayak kamu kalau ada cowok ngelamar kamu, nggak jelas-jelas, masih mau ladenin nggak? Mendingan jomblo. Kita memang butuh tapi mesti jelas dong. Mending gua cari lagi yang baru," ucap Ahok.
Ahok Tolak PT JM, Jakarta Tak Akan Punya Monorel?
Ahok ragu ada investor yang benar-benar jelas dan bersih untuk membangun monorel.
Advertisement