Liputan6.com, Palu - Baku tembak antara tim gabungan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Brimob Polda Sulteng, dan Polres Poso dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso kembali terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Dalam perstiwa itu, tidak ada korban jiwa.
"Kejadiannya di Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Kamis (30 Oktober 2014) sekitar pukul 09.00 Wita," ujar Plt Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Utoro Saputro, di Palu, Jumat (31/10/2014).
Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam baku tembak yang berlangsung selama 30 menit itu. Namun, 1 anggota Polres Poso terluka.
"Terluka karena terkena selongsong senjatanya sendiri saat baku tembak terjadi. Jadi bukan terluka karena terkena tembakan kelompok tersebut," kata Utoro.
Baku tembak antara tim gabungan dengan kelompok teroris, bermula saat dilakukannya patroli rutin di hutan pegunungan Desa Taunca.
"Sedang patroli anggota langsung ditembaki, dari situ anggota kemudian membalas tembakan, sehingga baku tembak terjadi kurang lebih 30 menit," ungkap Utoro.
Saat ini, pengejaran dengan menyisir seluruh wilayah hutan pegunungan di desa tersebut dilanjutkan. Bahkan, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Aziz yang baru menjabat memimpin langsung pengejaran itu.
"Kapolda dari kemarin berada di Poso. Dan dia yang memimpin langsung pengejaran," tandas Utoro.
Kelompok yang diduga jaringan teroris MIT pimpinan Santoso alias Abu Wardah alias Abu Yahya sebelumnya menyerang tim Brimob yang hendak ke lokasi peledakan bom pada Selasa 7 Oktober 2014 sekitar pukul 05.00 WITA.
Saat tim Brimob belum sampai di tujuan, tiba-tiba langsung diserang kolompok tersebut, tepat di Desa Dewua, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
Dalam penyerangan teroris itu tidak ada korban jiwa dan luka dari pihak Brimob. Tapi, mobil patroli yang digunakan Brimob rusak parah setelah terkena berondongan tembakan dan lemparan bom jenis rakitan. (Yus)