Liputan6.com, Jakarta - Jembatan sepanjang 12 meter yang menghubungkan Gedung Arsip dengan Gedung Perpustakaan Daerah DKI Jakarta di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat tiba-tiba roboh pagi tadi.
Insiden itu membuat kaget para pengelola gedung dan warga di sekitar. Salah seorang pekerja yang selamat bahkan tak menyangka akan terjadi insiden ini lantaran selama ini tidak ada masalah.
Pekerja yang tidak mau disebutkan namanya itu bahkan sempat mengira robohnya bangunan itu akibat hal-hal mistis. Sebab, saat peletakan batu pertama, pihak pemborong melakukan ritual dengan men‎anam 3 kepala kerbau.
"Tadi (dari awal dibangun) cuma nanam 3 kepala kerbau," ucap pekerja itu, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Namun, menurut dia, berdasarkan informasi dari tokoh warga sekitar, 3 kepala kerbau yang ditanam masih kurang. Semestinya, ada 5 kepala kerbau yang ditanam.
"Kata warga mestinya 5, mungkin karena kurang kepala kerbau yang ditanam, akhinya jadi roboh," kata dia.
Salah seorang warga lainnya juga mengaku kaget melihat konstruksi jembatan tersebut roboh. Menurut pria yang enggan menyebut namanya itu, sehari sebelum insiden sempat melewati kolong jembatan itu dan melihat sekelebat bayangan hitam.
Ia pun menduga, kemunculan bayangan hitam tersebut menandakan adanya peristiwa bencana yang terjadi di sekitar lokasi itu. "Dan ternyata, feeling saya benar kan? Akhirnya kejadian," kata pria yang mengenakan baju hitam itu.
Pantauan Liputan6.com, sekitar 25 meter dari lokasi ambruknya jembatan itu terdapat pohon beringin besar yang sudah berumur puluhan tahun. Pohon tersebut memang biasa digunakan warga atau pengunjung untuk berteduh.
Baca Juga
Bertepatan dengan Hari Pahlawan, Perayaan 56 Tahun Taman Ismail Marzuki Bakal Tampilkan Fashion Show sampai Pidato Budaya Garin Nugroho
Pidato Kebudayaan TIM, Garin Nugroho Bakal Usung Tema 'Etika, Seni, dan Demokrasi'
Cawagub Kun Wardhana Ingin Jakpro Kembalikan TIM ke Pemprov Agar Bisa Digratiskan
Men‎anam kepala kerbau merupakan tradisi lama yang dilakukan masyarakat, saat memulai suatu kegiatan pembangunan. Namun, kepercayaan itu hingga kini masih dilakukan sebagian masyarakat, ketika peletakan batu pertama pembangunan gedung atau jembatan.
Bahkan, tradisi seperti ini masih dijumpai pada era digital sekarang ini, bukan hanya di pedesaan tapi juga di kota-kota besar. Ritual ini pun dihadiri tokoh pemuka masyarakat setempat yang biasa menjadi pendukung tradisi tersebut. ‎
Pagi tadi sekitar pukul 06.00 WIB, jembatan penghubung di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) itu ambruk. Selain 4 orang tewas, 5 lainnya mengalami luka-luka. 5 Orang itu saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit (RS) PGI Cikini. Sementara korban tewas dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk divisum dan otopsi.
Sedangkan beberapa korban yang tertimpa runtuhan jembatan hingga saat ini masih dalam upaya evakuasi petugas. Hingga kini petugas juga belum dapat menjelaskan penyebab jembatan ambruk.
Advertisement