Liputan6.com, Bandung - Priyo Budi Santoso siap maju sebagai calon Ketua Umum Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) awal tahun 2015 nanti. Pria yang menjabat Ketua DPP Partai Golkar mengaku siap bersaing dengan calon lain.
Priyo berharap Golkar tidak salah memilih pimpinan baru. Jika tidak, partai berlambang beringin tersebut terancam gagal memenangi pemilu lagi. Bahkan, hal tersebut dapat memberi cap pada Golkar dari 'partai gajah' menjadi 'partai menengah' saja. Peringatan tersebut ia sampaikan karena dalam 3 pemilu terakhir kursi Golkar di DPR RI terus menurun.
"Ini yang harus kita sadari sebagai pimpinan Partai Golkar dari pusat hingga daerah," kata Priyo saat bersilaturahmi dengan Ketua DPD I dan ketua DPD II se-Jawa Barat di Bandung, Jawa Barat, Jumat (31/10/2014).
Menurut Priyo, hasil Pemilu 2014 adalah bencana paling memukul mental kader Golkar karena perolehan kursi Golkar di DPR RI turun tajam menjadi 91 kursi saja. Dan untuk pertama kalinya dalam Pilpres, Partai Golkar secara resmi gagal mengusung calon presiden sendiri.
"Kalau kita tidak hati-hati, Golkar bisa turun kelas dari partai gajah menjadi partai papan menengah, atau bahkan lebih kecil lagi", ungkap mantan wakil ketua DPR RI tersebut.
Untuk itu, menurut Priyo, Golkar membutuhkan pemimpin yang bisa mengembalikan kejayaannya, seperti tahun saat pemilu 2004 dan 2009 yang bisa mengusung calon presiden.
"Golkar butuh figur yang fresh dan energik, yang memiliki bakat memimpin, yang mampu membawa Golkar bangkit pada Pemilu 2019," tandas Priyo.
Acara silaturahmi Ketua DPD Golkar Jawa Barat dengan Priyo Budi Santoso di Hotel Grand Aquila, Bandung ini dihadiri oleh 27 ketua-ketua DPD, serta ormas pendiri dan didirikan.
Visi Misi
Sekretaris DPD Golkar Jabar MQ Iswara mengatakan, sejumlah DPD di Jabar perlu untuk mengetahui visi dan misi yang disampaikan oleh Priyo Budi Santoso.
"Biar lebih kenal, tak kenal maka tak sayang. Itu kata pepatah," cetus Iswara ketika memperkenalkan Priyo Budi kepada seluruh pimpinan DPD II Jabar yang hadir.
Sebelumnya, persaingan menuju ketua umum Partai Golkar kembali menghangat. Pada Kamis 30 Oktober, 7 calon ketum yakni Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang, MS Hidayat, Hajriyanto Tohari, Zainudin Amali membuat pernyataan bersama meminta Munas Golkar yang demokratis, jujur, adil, terbuka.
Para kandidat ketum tersebut juga menegaskan agar tidak boleh ada tekanan untuk mendukung satu kandidat yang disertai intimidasi atau ancaman sanksi atau pemecatan dalam Munas Golkar. (Sss)
‬
Priyo: Kalau Tak Hati-hati, Golkar Bisa Turun Kelas
Priyo berharap Golkar tak salah memilih pimpinan baru. Jika tidak, partai berlambang beringin tersebut terancam gagal memenangi pemilu lagi.
Advertisement