Liputan6.com, Jakarta - Muktamar PPP versi Suryadharma Ali berlangsung ricuh. Peristiwa ini terjadi usai Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) menyampaikan pandangan umum mengenai posisi Djan Faridz sebagai Ketua Umum. Pimpinan sidang yang dipimpin Ketua DPP versi SDA, Fernita Darwis yang membacakan keputusan tersebut langsung diprotes.
"Menyatakan hasil pandangan umum DPW, bahwa Djan Faridz terpilih secara aklamasi," ujar Fernita Darwis di Grand Sahid, Jakarta, Jumat (31/10/2014) malam.
Peserta Muktamar PPP pun langsung ricuh mendengar pandangan umum tersebut. Mereka memprotes dan meminta agar sidang diskors. Salah satunya adalah Ketua DPW Makassar, Jaffar Alkatiri, yang meneriakan ada penyusup dalan muktamar tersebut.
"Ini sudah tidak sesuai agenda, skors saja sidang ini. Ada penyusup disini, saya melihat tadi. Hati-hati," katanya.
Tak lama, Muktamar di skors dan tampat sejumlah satgas Angkatan Muda Kabah menyisir ruangan Puri Agung Grand Sahid.
Sejumlah orang yang menggunakan tanda pengenal pun disuruh keluar, bahkan para wartawan ikutan diusir.
Suryadharma Ali (SDA) sebelumnya mengatakan politisi PPP Djan Faridz menjadi calon terkuat menjadi Ketua Umum PPP pengganti dirinya. Meskipun merasa yakin, SDA belum bisa menjamin Djan maju dengan jalan yang mulus mengingat dinamika pesaingnya.
"Dari penglihatan saya yang paling kuat itu Pak Djan Faridz, tapi saya tidak tahu realitas di lapangan seperti apa, karena dinamika politiknya cepat terjadi perubahan," ujar SDA.
SDA pun memastikan isu yang merebak ke Djan terkait status PAW adalah rumor yang tidak benar. SDA pun menyatakan rumor itu sengaja didengungkan untuk menjegal Djan Faridz maju sebagai ketua umum.
"Isu seperti itu memang disebarluaskan dalam rangka menghambat pak Djan Faridz jadi Ketua Umum PPP. Pak Djan sendiri, pada kepengurusan DPP PPP periode saya yang pertama, beliau adalah Wakil Ketua Majelis Partai, jadi tidak benar kalau pak Djan dikatakan sebagai orang yang belum pernah berkiprah di partai," tegasnya.
Sebelumnya, politisi PPP Emron Pangkapi menegaskan, Djan Faeidz selama ini hanyalah kader biasa bukan pengurus PPP.
Ada 5 calon ketua umum PPP yang akan maju pada Muktamar VIII yang bertema Islah Nasional Untuk Rakyat. Di antaranya Djan Faridz, Ahmad Yani, Epyardi Asda, Ahmad Muqoam, dan Rudi Arifin.