Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar VIII Surabaya, M Romahurmuziy atau Romi membantah dirinya sebagai 'penumpang gelap' saat kunjungan sejumlah politisi partai berlambang Kabah ke Ketua Majelis Syariah PPP Maimoen Zubair alias Mbah Moen pada Jumat 31 Oktober kemarin.
Menurut Romahurmuziy, soal kedatangannya mengunjungi Mbah Moen bisa diklarifikasi langsung kepada Lukman Hakim Saifuddin dan Ketua DPW PPP Jawa Timur Musyafak Noer. Soal dirinya disebut sebagai 'penumpang gelap' ketika datang mengunjungi Mbah Moen, imbuh Romi, hal itu hanyalah fitnah.
"Sebaiknya tanya Pak Lukman dan Ketua DPW (PPP) Jatim. Saya sudah biasa difitnah kok," jawab Romi saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (1/11/2014).
Sebelumnya Gus Yasin Taj, putra keempat Mbah Moen mengatakan bahwa tamu yang memohon izin menjenguk ayahnya adalah Musyafak Noer dan Lukman Hakim Syaifuddin.
"Mbah Moen tidak mengetahui kalau di dalam rombongan ada Romi," ujar Gus Yasin di Jakarta, hari ini.
Menurut Gus Yasin, pertemuan hari itu berlangsung cukup singkat dan Mbah Moen memerintahkan Romi untuk tidak melakukan intimidasi pemecatan kepada pengurus DPP, DPW, DPC se-Indonesia.
Gus Yasin menjelaskan pula, Mbah Moen menginginkan agar Romi cs bersedia islah pasca-interpelasi DPR RI dan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) mengenai keabsahan Muktamar PPP Surabaya yang digelar kubu Romi pada pertengahan Oktober silam.
"Mbah Moen saat ini tetap konsisten dan istiqomah sebagai inisiator Muktamar Jakarta. Beliau menyampaikan pesan agar muktamirin terus berjuang dengan ikhlas dalam rangka menegakkan marwah partai tercinta," pungkas Gus Yasin.
Sowan ke Mbah Moen, Romahurmuziy Bantah Jadi 'Penumpang Gelap'
Menurut Romahurmuziy, soal kunjungan ke Mbah Moen bisa diklarifikasi langsung ke Lukman Hakim Saifuddin dan Ketua DPW PPP Jawa Timur.
Advertisement