Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih mempertimbangkan sejumlah nama untuk mengisi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Menko Polhukam pun membenarkan adanya sejumlah nama yang telah beredar dalam bursa kepala BIN tersebut. Di antaranya, Wakil Menteri Pertahanan pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sjafrie Sjamsoeddin dan Wakil Ketua Umum PB NU Asad Said Ali.
"Iya ada, tapi kan keputusan satu Pak Presiden, jadi kita tunggu saja," kata Tedjo menjawab pertanyaan wartawan terkait nama-nama tersebut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/11/2014),
Meski demikian, ia mengatakan nama-nama calon kepala BIN bisa saja berubah. "Tapi bisa saja hilang semua (Sjafrie dan Asad) muncul satu lagi," ucap dia.
Ia menambahkan, masukan dari berbagai pihak terhadap nama-nama yang beredar juga dipertimbangkan termasuk pertimbangan dari Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan juga pandangan dari masyarakat sipil. "Semua akan dipertimbangkan," ujar dia.
Sampai saat ini, ia tidak bisa memastikan kapan kepala BIN akan diumumkan oleh Presiden Jokowi. Meski demikian, ia berharap minggu-minggu ini dapat diumumkan.
"Mudah-mudahan (minggu ini), karena tanggal 7 (November 2014) kan (Presiden) berangkat ke China. Kita harap demikian, tapi kita kan tidak bisa memaksa, Presiden kan ada pertimbangan yang lain (calon kepala BIN), tapi semoga sebelum tanggal 7 (November)," pungkas Menko Polhukam. (Ant)
Menko Polhukam: Nama Kepala BIN Masih Digodok
Menko Polhukam pun membenarkan adanya sejumlah nama yang telah beredar dalam bursa kepala BIN tersebut.
Advertisement