Liputan6.com, Jakarta - Dalam Rapat Paripurna‎ yang digelar Pimpinan DPR, anggota Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyampaikan pandangannya terkait pimpinan DPR. Ruhut mengusulkan, akan lebih baik pimpinan DPR ditambah 1 lalu diberikan ke partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Pernyataan Ruhut tersebut terkait polemik terbelahnya DPR saat ini di mana KIH yang terdiri dari Fraksi PDIP, Nasdem, Hanura, PKB, dan PPP membentuk 'DPR tandingan' sebagai tanda mosi tidak percaya pada DPR yang saat ini mayoritas dikuasai Koalisi Merah Putih (KMP). Pimpinan DPR saat ini berjumlah 5 orang, yang terdiri atas 1 ketua dan 4 wakil ketua.
"Usul saya agar pimpinan DPR ditambah 1 dan dikasih ke mereka, begitupun pimpinan alat kelengkapan dewan," kata Ruhut Sitompul dalam Rapat Paripurna pembahasan mitra kerja DPR di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Tak cuma itu, Ruhut juga menyarankan agar KIH turut diajak rapat yang digelar DPR pimpinan Setya Novanto cs. Mengingat, situasi terpecah belahnya DPR yang ada saat ini sudah tidak baik.
"Saya mohon ajak mereka (KIH). Tidak baik mereka bilang mosi tidak percara, DPR tandingan, tapi tetap saja ini namanya DPR," ujar Juru Bicara Partai Demokrat ini.
Ruhut menjelaskan, akan menjadi lebih baik jika DPR fokus bekerja ketimbang harus mengurus antara DPR versus DPR tandingan. Apalagi, rakyat turut menonton sikap dewan.
"Apa yang terjadi di DPR sudah jadi tontonan masyarakat. 1 bulan 5 hari kita makan gaji buta, kita sudah terima gaji. Bayangkan pimpinan, situasi yang terjadi sekarang ini. Apakah tidak bisa rekan-rekan kita itu dimusyawarahkan. Karena kita harus kerja, kerja, kerja," ujar Ruhut.
DPR dan DPR tandingan sama-sama menggelar sidang Rapat Paripurna pada hari ini. Mereka menggelar sidang ‎di waktu yang hampir bersamaan.
‎Rapat Paripurna versi pimpinan DPR yang mayoritas diisi oleh KMP digelar di Gedung Nusantara II. Sedangkan Rapat Paripurna DPR tandingan dari KIH di ruang Fraksi PDI Perjuangan/Badan Musyawarah. (Mut)
Advertisement