Liputan6.com, Palu - Tim gabungan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Brimob Polda Sulteng, dan Polres Poso mengamankan sejumlah barang bukti milik kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso dan Daeng Koro di pegunungan Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso.
Penemuan itu, pascadilakukan pengejaran dengan menyisiri seluruh wilayah di kecamatan tersebut, sejak Kamis 30 Oktober hingga Sabtu 1 November lalu.
Barang bukti yang diamankan, berupa alat komunikasi, peralatan bahan makanan, 2 pucuk senjata api jenis laras panjang rakitan, magazen, ratusan amunisi kaliber 5,56 mm, pakaian, sepatu, peralatan gunung paramilter, buku-buku tentang jihad, handycam, pelbagai memory eksternal, baterai, dan 19 bom lempar jenis rakitan.
"Semua barang bukti itu ditemukan anggota saat penyisiran usai baku tembak di Desa Taunca. Kami menduga saat kelompok tersebut lari ke arah hutan pegunungan meninggalkan sejumlah barang bukti itu, agar mengurangi beban saat melarikan diri," terang Plt Kabid Humas Polda Suteng AKBP Utoro Saputro, di Palu, Selasa (4/11/2014).
Menurut dia, khusus barang bukti 19 bom lempar jenis rakitan tersebut, saat ditemukan langsung dijinakkan oleh tim Jihandak Brimob Polda Sulteng. Saat ditemukan, 19 bom itu tengah aktif dan siap ledak.
"Semua barang bukti itu sudah diamankan di Polres Poso demi pengembangan penyelidikan lebih lanjut. Sementara penyisiran hingga saat ini masih terus dilakukan," tandas Utoro.
Baku tembak antara tim gabungan dengan kelompok teroris terjadi di Desa Taunca, pada Kamis 30 Oktober sekitar pukul 09.30 Wita. Dalam baku tembak itu, tidak ada korban jiwa, 1 personel Polres Poso terluka setelah terkena selonsong pelurunya sendiri.
Pascabaku tembak itu, tim gabungan yang dipimpin langsung Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Idham Aziz menggelar pengejaran dengan menyisiri seluruh wilayah di Kecamatan Poso Pesisir Selatan hingga akhirnya menemukan sejumlah barang bukti yang ditinggalkan kelompok tersebut di pegunungan Desa Taunca.
Hingga saat ini, pengejaran masih terus dilakukan dengan penambahan personel dari Polres Poso, karena diduga kuat kelompok teroris yang kurang lebih berjumlah 15 orang itu sudah terdesak di wilayah pegunungan Kecamatan Poso Pesisir Selatan. (Mut)