Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta seluruh gubernur dan kapolda agar tidak mencemaskan perkembangan politik di Tanah Air. Saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kabinet Kerja di Istana Negara, Jokowi mengaku setiap ada tamu dari luar negeri, termasuk investor, selalu menyampaikan kekhawatiran kepadanya mengenai tensi politik Indonesia.
"Saya sampaikan tidak ada masalah, selalu saya sampaikan tidak ada masalah. Pada pagi hari ini juga saya sampaikan kepada seluruh gubernur, kapolda, kapimda, masalah politik tidak ada masalah," tegas Jokowi seperti dikutip laman setkab.go.id, Selasa (4/11/2014).
Dinamika seperti yang ada di DPR saat ini, di mana parlemen terbelah dengan adanya DPR Tandingan, menurut Jokowi adalah juga sebuah dinamika politik yang sangat biasa. "Saya kira di daerah juga tidak perlu mengkhawatirkan apa yang terjadi, nanti sebentar lagi juga akan selesai," tutur dia.
Keseimbangan Anggaran
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla itu, Jokowi justru menyoroti besarnya anggaran aparatur dibandingkan dengan anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan.
"Yang saya tahu, di kota, kabupaten, itu angkanya rata-rata 80-20, ada yang 85-15, dengan belanja aparatur itu 80, yang 20 itu yang anggaran pembangunannya. Ini berbahaya, ini harus diubah," papar Jokowi.
Ia memaparkan, saat menjadi walikota, posisi anggaran aparatur dibanding anggaran pembangunan mencapai 74-26. Namun setelah satu tahun menjabat, menurut Jokowi, persentase itu bisa dibalik menjadi 49-51.
"Saya mohon, Bapak, Ibu Gubernur harus menyampaikan kepada bupati, walikota, harus terutama anggaran-anggaran aparatur yang bisa diambil itu diambil untuk digeser pada anggaran pembangunan, itu bisa dilakukan," pesan Jokowi. (Ein)
Jokowi: Soal Tensi Politik, Tak Ada yang Perlu Dikhawatirkan
Jokowi mengaku setiap ada tamu dari luar negeri, termasuk investor, selalu menyampaikan kekhawatiran mengenai tensi politik Indonesia.
Advertisement