Liputan6.com, Jakarta - Aburizal Bakrie atau Ical dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Langkah itu akan diambil Ical jika mayoritas pengurus daerah memberikan dukungan kepada dirinya.
Terkait itu, salah satu dari 7 calon Ketua Umum Partai Golkar, Hajriyanto Tohari, mengatakan bahwa secara legal formal tidak ada larangan bagi Ical untuk maju lagi menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Secara prosedural, tidak ada yang dilanggar karena AD/ART Golkar tidak melarang hal itu.
"Mungkin calon-calon ketum yang lain meminta kepada Pak ARB untuk tidak maju lagi lebih kepada pengertian politiknya. Kalau saya menyetujui itu, tapi lebih dalam konteks seruan moral," ucap Hajriyanto di Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Namun demikian, Wakil Ketua MPR periode 2009-2014 dari Partai Golkar ini mengatakan, demokrasi tidak cuma urusan prosedural. Yang tak kalah penting juga adalah bagaimana etika politik tetap dijunjung.
"Karena demokrasi bukan hanya soal prosedural. Tapi soal etika politik. Memiliki kesadaran regenerasional dengan penuh keikhlasan dan ketulusan menyerahkan kepada generasi berikutnya," imbuh Hajriyanto.
Dia juga menegaskan, seruan regenerasi itu tidak hanya ditujukan kepada Ical, melainkan juga kepada DPD-DPD tingkat I dan II yang memiliki hak memilih dan dipilih.
"Ini perlu dilakukan regenerasi. Tapi seruan moral ini ditanggapi terlalu individual, dikira seruan itu hanya untuk Pak ARB, dan politis, agar dirinya tidak maju," jelas dia. (Yus)
Ical Diminta Ikhlas Serahkan Kepemimpinan Golkar ke Generasi Muda
Politisi Partai Golkar Hajriyanto Tohari mengatakan demokrasi tidak cuma urusan prosedural, tapi juga soal etika politik.
Advertisement