Liputan6.com, Jakarta - Jalan di depan Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, tiba-tiba ambles pada Rabu, 5 November 2014 lalu. Jalan yang ambles selebar lebih dari 2,5 meter itu sukses mengejutkan pengguna jalan. Hal ini lagi-lagi membuat Ahok geram.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu mengaku telah memberi peringatan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU).
"Makanya saya lagi kasih tahu sama PU, tahun depan enggak ada lagi proyek asal-asalan," ujar Jokowi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (6/11/2014).
Selain itu, Ahok juga meminta honor pejabat terkait pengerjaan proyek ditiadakan. Ini dilakukan agar tidak ada lagi pejabat yang seenaknya mendapatkan honor namun bekerja seadanya dan membuat proyek yang terkesan asal-asalan.
"Tahun depan kita juga akan menghapus seluruh honorarium kegiatan, termasuk pengawasan teknis. Jadi kita bisa hemat hampir Rp 2,3 triliun. Jadi enggak bisa lagi dapat proyek mereka, nggak dapat duit," tutur dia.
Persoalan tersebut, menurut Ahok, berakar dari masa lalu. Karena itu, dia akan berusaha mengubah hal tersebut sedikit demi sedikit.
"Ya udah terlalu dulu. Ya, mau nyalahin siapa. Tinggal beresin saja. Pelan-pelan. Biar nggak asal dapat proyek, dapat duit, dapat proyek," ujar dia.
"Kita lebih baik hitung TKD (tunjangan kinerja daerah) yang wajar. Sama kaya di swasta, gaji direktur Rp 100 juta, ya Rp 100 juta. Nggak ada ke mana-mana pakai honor," tandas Ahok. (Ado)
Ahok: Tahun Depan Tak Ada Lagi Proyek Asal-asalan
Jalan di depan TPU Karet Bivak, Tanah Abang tiba-tiba ambles pada Rabu, 5 November 2014 lalu. Hal ini lagi-lagi membuat Ahok berang.
Advertisement