Sukses

Teror Peluru untuk Amien Rais

Dor! Suara tembakan terdengar di Perumahan Pandean Sari, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta. Rumah Majelis Pertimbangan Partai PAN Amien Rais

Liputan6.com, Yogyakarta - Dor! Suara tembakan terdengar di Perumahan Pandean Sari, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta. Rumah Majelis Pertimbangan Partai PAN Amien Rais menjadi sasaran teror Kamis dini hari.

Mobil yang terparkir di rumahnya ditembak orang tak dikenal.
 
"Betul mobil Bapak ditembak di bagian belakang, jam 02.00 tadi pagi. Satpam yang mendengar tembakan terus keluar pagar dan melihat satu orang naik motor melarikan diri," ujar Anak Amien Rais, Hanafi Rais saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (6/10/2014).

Hanafi menjelaskan, ayahnya sempat terkejut atas kasus penembakan tersebut. Namun, keadaan sudah berjalan normal. "Ayahanda awalnya terkejut, namun sudah biasa lagi," jelas dia.

Ia memaparkan, bahwa ketika penembakan terjadi, Amien Rais bersama beberapa anggota keluarga lainnya sedang terlelap. "Bapak saya, adik saya, ada di rumah itu," kata Hanafi.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan Polda Yogyakarta tengah menyelidiki peristiwa penembakan, yang dilakukan orang tak dikenal ke kendaraan di kediaman Amien Rais.

"Polda Yogya masih mengecek kebenarannya seperti apa, melakukan olah TKP untuk mencari jejak," kata Ronny di Jakarta.

Saat ditanya apakah kejadian ini merupakan aksi teror terhadap Amien, dia belum bisa memastikan. "Kita belum tahu motifnya apa," ujar Ronny.

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah Amien pascapenembakan, Tim Inafis Polres Sleman dibantu Polda Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan [1 selongsong peluru](2130324/ "").

Terkait proses pengamanan terhadap Amien pasca-teror ini, Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengaku, jumlah aparatnya tak bisa memenuhi. Meski begitu, kepolisian tak akan tinggal diam.

Sutarman berjanji, pihaknya akan bekerja sama dengan petugas satuan pengamanan yang menjaga kediaman Amien untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi.

Sejauh ini, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memeriksa 2 saksi terkait aksi penembakan mobil pendiri PAN itu.

Kapolda DIY Brigjen Polisi Oerip Soebagyo yang mendatangi rumah mantan Ketua MPR itu juga menyatakan polisi akan menjaga Amien Rais.

Dalam wawancara terkait insiden penembakan mobil yang terparkir di rumahnya, Amien Rais mengakui bahwa rumahnya itu telah 3 kali mendapat teror. Sebelumnya, kaca rumahnya dilempar orang hingga 2 kali. Namun kejadian tersebut sudah terjadi cukup lama, saat awal masa reformasi.

Berdasarkan kronologi kejadian yang dituturkan Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti, peluru yang ditembakkan seseorang mengenai mobil Toyota Harrier hitam milik mantan Ketua PP Muhamadiyah itu. Tembakan mengenai samping kanan dan tembus dalam belakang jok mobil.

Usut Tuntas

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK pun meminta pihak berwajib mengusut tuntas penembakan yang terjadi dini hari tadi itu.‎

"Tentu, apa itu mengkhawatirkan kejadian itu. Perlu aparat keamanan mengusut," tegas JK di Kantor Wapres, Jakarta.

Sementara Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly enggan berspekulasi soal penembakan di rumah Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dini hari tadi. Apalagi sepekulasi terkait kisruh di DPR antara Koalisi Merah Putih (KMP) atau barisan pendukung Prabowo Subianto, dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mendukung Joko Widodo atau Jokowi.

Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan juga enggan menduga-duga apakah ada motif politis dalam penembakan di rumah Amien Rais tersebut. Zulkifli yang merupakan besan Amien Rais menginginkan, kasus penembakan ini segera dituntaskan aparat yang berwenang.

Aksi teror terhadap Amien itu pun dikecam Prabowo Subianto.

"Perjuangan politik haruslah dalam koridor konstitusi. Harus tanpa kekerasan," tulis Prabowo dalam akun Twitter-nya, @Prabowo08.

Ketua Umum Partai Gerindra itu pun mendesak agar kasus teror ini diselidiki. "Teror terhadap saudara Amien Rais pagi ini harus diusut tuntas," tandas Prabowo.

Putra Amien Rais, Hanafi Rais yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PAN mengungkapkan dirinya tak merasa gerah dengan insiden penembakan tersebut. Apalagi mengaitkan aksi teror tersebut dengan politik.

"Saya tidak mau menduga-duga. Tidak mau suudzon," ujar Hanafi.

Menurut Hanafi, apabila teror dilakukan dengan poster atau sekadar melempari rumah dengan batu, hal itu dianggap masih biasa. Namun, karena teror sudah menggunakan senjata api yang dapat membahayakan nyawa seseorang, Hanafi menilai kasus ini serius.

Hanafi menambahkan, pelaku teror hanya memiliki 2 tujuan. Pertama, membuat korbannya ketakutan. Kedua, hanya sekadar tujuan publisitas.

Namun, ia memastikan tujuan pertama pelaku tidak berhasil terhadap ayah dan keluarganya. Hanya mendapatkan publisitas.

Perihal siapa pelaku dan motif sebenarnya, kita tunggu hasil penyelidikan polisi selanjutnya. (Ali)