Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Demokrat Akbar Yahya mendeklarasikan diri sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat. Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul pun meminta Akbar untuk berkaca.
"Tegas itu tidak ada, partai kami Demokrat beda dengan partai lain. Jika partai lain bisa ada banyak matahari, kami hanya ada satu matahari yaitu Pak SBY," tegas Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2014).
Dengan geram, pria asli Sumatera Utara itu bahkan ingin membelikan cermin kepada Akbar Yahya. "Siapa dia? Bisa apa? Nggak punya kaca ya di rumah? Nanti aku beliin kaca. Ngaca dong!" ketus Ruhut.
Menurutnya, hingga saat ini belum ada kader Demokrat yang bisa mengimbangi SBY. Bila Demokrat ingin menang pada Pemilu 2019 nanti maka sosok SBY harus diposisikan kembali sebagai nahkoda partai.
"Ada nggak yang bisa imbangi Pak SBY? Siapa nggak ada. Pak SBY kan baru menjabat 6 bulan, masih 1,5 tahun lagi. Kalau mau Demokrat menang di 2019, ketumnya harus Pak SBY. Itu aku meminta sama Ketua Fraksi Mas Ibas dan Pak Pramono Edhy," ujar dia.
Ruhut pun membantah, di Demokrat tak ada regenerasi karena tidak memunculkan kader demokrat yang lain untuk ditunjuk jadi calon ketua umum. "Bukan nggak regenerasi, tapi ada nggak yang bisa imbangi Pak SBY? Kan nggak ada, Pak SBY kan itu jabatannya sampai 2,5 tahun tapi ini baru setengah tahun," tegas Ruhut.
Sebelumnya, salah satu panitia deklarasi Victor Emmanuel saat dihubungi mengatakan, Akbar Yahya selama 10 tahun ini menduduki jabatan Ketua Pembinaan Anggota dan Organisasi Partai Demokrat. Deklarasi Akbar juga sudah sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, bahkan salah satu pendiri partai itu yakni Vence Rumangkang mendukung deklarasi tersebut.
"Ketua umum dari awal sampai sekarang kan SBY. Ya masak SBY lagi. Kasihlah ke yang muda-muda. Kita akan bereskan partai ini dari korupsi," ujar Victor.
Ruhut Minta Akbar Yahya Ngaca Sebelum Deklarasi Gantikan SBY
Menurut Ruhut, hingga saat ini belum ada kader Demokrat yang bisa mengimbangi SBY.
Advertisement