Liputan6.com, Cilacap - Warga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menggelar tradisi sedekah laut, Jumat (07/11/2014). Sedekah laut adalah ritual yang digelar setiap tahun pada bulan Sura (Kalender Jawa). Acara dimulai dari Pendopo Wijayakusumacakti Kabupaten Cilacap menuju Pantai Teluk Penyu.
Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang jalur yang dilalui arak-arakan sedekah laut. Arak-arakan kirab yang membawa satu jolen tunggul dari Pemkab Cilacap dan beberapa jolen sesaji dari kelompok nelayan. Yakni, kelompok nelayan Donan, Sentolokawat, Bakung, Pandanaran, PPSC, Tegalkamulyan, Lengkong, dan Karang Kemiren.
Jolen-jolen ini dibawa ke Teluk Penyu, dengan berjalan kaki. Dalam perjalanan mengiri arak-arakan jolen, warga nelayan Cilacap juga menyajikan sejumlah atraksi kesenian mulai dari tarian hingga kesenian lainnya. Sesampainya di Teluk Penyu, jolen dilarung menggunakan perahu-perahu ke Laut Selatan.
Tak ayal peristiwa pelarungan jolen-jolen itu menjadi daya tarik tersendiri bagi warga. Ribuan warga menyerbu bibir pantai berebut menyaksikan pelarungan sedekah laut itu.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, ritual ini harus tetap berjalan, meski hujan mengguyur dengan derasnya. Sebab, acara yang hanya digelar setahun sekali ini sebagai ungkapan terima kasih atas limpahan yang diberikan oleh Tuhan. "Harus tetap berjalan, sebagai bentuk terima kasih kepada Allah SWT," kata Tatto.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap Indar Yuli Nyataningrum mengatakan, walau terjadi hujan dan semua peserta yang ikut dalam kirab tetap berjalan. Karena hujan ini merupakan hal yang ditunggu-tunggu masyarakat.
"Tidak masalah, karena hujan memang ditunggu-tunggu oleh petani dan nelayan, setelah musim kering yang lama. Dan ini sudah dipersiapkan sedemikian rupa, sehingga walau hujan prosesi masih tetap dilaksanakan," pungkas Indar.
Tradisi Tahunan, Nelayan Cilacap Gelar Sedekah Laut
Ribuan warga Cilacap tumpah ruah di sepanjang jalur yang dilalui arak-arakan sedekah laut.
Advertisement