Sukses

Tolak BBM Naik, 2 Kader PDIP Ini Terancam Kena Sanksi

Kedua kader PDIP ini dinilai melawan terhadap kebijakan garis partai.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eva Kusuma Sundari mengatakan partainya akan memberikan sanksi kepada dua kader PDIP Rieke Dyah Pitaloka dan Effendi Simbolon. Keduanya menyusul bersikap menolak rencana kenaikan (BBM) yang akan diberlakukan Presiden Jokowi.

"Mekanisme normal, mungkin peringatan dan seterusnya. Saya enggak yakin ya, kalau itu sudah jadi putusan DPP. Maka seluruh fraksi, DPD DPC punya kewajiban untuk patuhi garis partai," kata Eva di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2014).

Eva menambahkan, sikap Rieke dan Effendi yang menolak kebijakan pemerintahan Jokowi yang akan menaikkan harga BBM sudah bertentangan keputusan partai. Apalagi, kata Eva, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah tegas menyatakan akan mendukung kebijakan apapun yang diambil pemerintah.

"Tidak boleh justru mempertanyakan apalagi kemudian melawan atau tidak setuju. Nanti kalau BBM naik atau tidak, apapaun yang diambil pemerintah Jokowi-JK, PDIP akan mendukung," tambah Eva.

Eva menjelaskan, partainya mempunyai pertimbangan sendiri dalam mendukung kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. "Sehingga, dalam skema yang akan datang, subsidi akan langsung dimanfaatkan dan diterima oleh grup yang memang ditujukan menjadi skema subsidi tersebut," tutup Eva.

Effendi Simbolon sebelumnya menyatakan pemerintah seharusnya terlebih dulu membenahi tata niaga terkait BBM. Effendi berharap Jokowi tidak menaikkan harga BBM dulu. "Untuk 2015, dahului dengan langkah yang konkret. Ini loh program kami."

Sementara Rieke dalam akun Twitternya, @rieke_diah berkicau menentang kenaikan harga BBM. Bahkan, ia membuat tagar khusus terkait aspirasinya itu sembari diselingi ucapan selamat atas keberhasilan Persib Bandung menjadi juara Liga Super Indonesia 2014. "#tolakkenaikanBBM dan #PersibJuara," kata Rieke melalui akun Twitter, @rieke_diah.