Sukses

Perkenalan Perdana Jokowi pada Dunia

Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Tiongkok, lalu KTT ASEAN di Myanmar, dan G-20 di Australia.

Liputan6.com, Jakarta - Sinar hangat matahari di Bandara Halim Perdanakusuma mengantar Jokowi ke pesawat kepresidenan untuk bertolak ke Tiongkok, Sabtu pagi. Ada 3 negara dengan 3 agenda internasional menantinya.

Joko Widodo atau Jokowi akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economy Community (APEC) di Tiongkok pada 10-11 November, KTT ASEAN di Naypyidaw, Myanmar pada 12-13 November, dan dilanjutkan pada G-20 di Brisbane, Australia pada 15-16 November.

Dalam forum internasional itu, Jokowi akan memperkenalkan diri kepada dunia sebagai Presiden Indonesia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK, ‎Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Indroyono Susilo, Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno, dan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok mengantar Jokowi memulai lawatan perdananya setelah dilantik di Bandara Halim.

Sementara beberapa menteri ikut terbang bersama Jokowi. Mereka di antaranya Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro, Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto, Menko Perekonomian Sofyan Djalil.

Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Ketua DPD GKR Hemas, dan putri presiden Kahiyang Ayu juga terlihat mendampingi.

Menurut Wakil Presiden JK, hal terpenting yang dilakukan orang nomor satu di Indonesia itu adalah perkenalan diri sebagai Presiden Indonesia kepada dunia internasional.

"Tentu saya kira yang paling penting itu perkenalan dulu," kata JK di Bandara Halim. 

Tak cuma itu, kata JK, tak menutup kemungkinan Jokowi juga akan menarik investor dalam agenda internasional tersebut. Mengingat, Indonesia selalu terbuka akan hal itu.

"Dalam setiap kesempatan kan Indonesia terbuka. Apalagi pembangunan manufacturing, pembangunan infrastruktur kan terbuka," ucap JK.

Dalam pertemuan di Tiongkok, Jokowi akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk pertama kalinya. Hal itu dikonfirmasi oleh Penasihat Keamanan Nasional AS Susan Rice.

Menurut Rice, selain bertemu Jokowi, Obama juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbott di sela-sela forum APEC, di mana para pemimpin dari kawasan itu berusaha untuk meraih kesepakatan perdagangan pan-Pasifik.

Jokowi juga dimungkinkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Beijing, Tiongkok. Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengatakan kemungkinan pertemuan bilateral pertama antara Jokowi dan Putin. Dia juga dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Sinzho Abe.

Salah satu orang yang ikut dalam rombongan melepas Jokowi memulai lawatan ke 3 negara adalah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Untuk apa?

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, kehadiran Surya di VVIP Bandara Halim Perdanakusuma bersama JK dan menteri lainnya untuk berdiskusi dengan Jokowi terkait agenda internasional yang akan dihadiri sang kepala negara, terutama terkait ekonomi, yakni APEC di Tiongkok.

"Beliau kan juga seorang pengusaha. (APEC) ini kan masalah ekonomi dan perdagangan," ujar Tedjo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (8/11/2014).

Misi Jokowi ke 3 Negara

Presiden Jokowi tiba di Beijing pada Sabtu sore. Setelah istirahat sebentar, dia melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Minggu 9 November.

Selain memperkenalkan diri sebagai presiden baru Indonesia, akan dibahas pula perkembangan hubungan serta kerja sama Indonesia dengan masing-masing negara. Indonesia merupakan mitra strategis komprehensif bagi Tiongkok, AS, dan Rusia.

Dalam tugas dinas perdana ke luar negeri itu, Jokowi ‎membawa misi kepentingan nasional di dunia internasional. Seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia dan sejumlah hal lain ke depan.

"Bagi kita kan kepentingan nasional kita apa, kepentingan regional-nya apa. Tentu kepentingan nasional kita, bagaimana ekonomi tumbuh, bagaimana investasi, infrastruktur meningkat. Ini kan business to business," ujar JK.

Salah satu isu kepentingan nasional yang akan disampaikan Jokowi dalam pertemuan internasional itu adalah soal poros maritim dunia yang tengah dibangun Indonesia. Namun JK mengaku belum tahu apakah negara lain akan menyambut dengan baik atau tidak ide poros kemaritiman tersebut.

"Tentu Pak Jokowi akan sampaikan ide dan program Indonesia. Tapi bagaimana tanggapan mereka kan tergantung kepentingan masing-masing," ujar JK.

Obamanya Indonesia

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berharap Jokowi bisa menjadi bintang di APEC di antara kepala-kepala negara lain.

"Doakan saja supaya sukses di sana dan jadi bintang," ujar Ahok.

Ahok juga berharap, Jokowi bisa seperti Barack Obama yang menjadi bintang di APEC ketika baru pertama kali dilantik sebagai Presiden‎ Amerika Serikat. Mengingat Jokowi juga kerap disebut-sebut sebagai 'Obamanya' Indonesia.

"Kalau dulu kan Obama, semoga tahun ini 'Obama' kita ini jadi bintang di sana," tandas Ahok.

Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brisbane, Australia, 15 November 2014, Jokowi akan menyampaikan pidatonya terkait reformasi ekonomi dan birokrasi.

"Presiden Jokowi secara khusus diminta untuk berbicara tentang pengalaman beliau dalam melakukan reformasi ekonomi dan birokrasi saat menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta," kata Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri Toferry Soetikno di Jakarta, Rabu 5 November 2014.

Toferry mengatakan, pidato tersebut akan disampaikan Presiden Jokowi dalam pertemuan tertutup para pemimpin negara-negara G20 sebagai acara awalan KTT G20 yang akan berlangsung pada 15-16 November 2014.

Video Terkini